Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Umur dan Kiprah Komjen Listyo Sigit Calon Kapolri: Muda Tapi Matang hingga Kenyamanan Presiden

Komjen Listyo Sigit Prabowo akan menjadi Kapolri termuda memecahkan rekor Jenderal (Purn) Tito Karnavian, saat dilantik berusia 51 tahun, 9 bulan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Soal Umur dan Kiprah Komjen Listyo Sigit Calon Kapolri: Muda Tapi Matang hingga Kenyamanan Presiden
Istimewa
Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz (kiri) dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan). 

"Sehingga saya merasa bahwa Pak Sigit meskipun berusia muda tapi matang. Sudah cukup matang dipengalaman di kewilayahan, di teritorial, pengalaman di staf yang cukup lama, dan juga pengalaman di bidang serse, Kabareskrim," sambung Tito yang kini jadi Menteri Dalam Negeri. 

Dengan segudang pengalaman dan pribadi yang santun, Tito pun menyakini Listyo dapat merangkul semua seniornya di Polri dan mampu mengemban tugas menjadi Kapolri. 

"Saya berpandangan Pak Sigit sudah sangat siap jadi Kapolri. Bagaimana memperkuat soft approach dengan jajaran binmas, kemudian disamping kinerja lain dalam penegakan hukum yang tegas. Itu juga soft approach yang lain, dengan kegiatan binmas terutama," tuturnya.

2. IPW : Menata Sistem Kaderisasi

Artikel lain Tribunnews.com menuliskan, Indonesia Police Watch (IPW) bicara soal iklim di Polri setelah ditunjuknya Kabareskrim Polri Komjen Pol Sigit Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Komjen Listyo dipersiapkan untuk menggantikan Jenderal Idham Aziz yang akan segera pensiun.

Meskipun pengangkatan seorang kapolri hak prerogatif Presiden, Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai sebaiknya harus ada tolok ukur yang jelas.

Berita Rekomendasi

Karena jika tidak, Neta mengatakan orang-orang di lingkungan kepolisian bisa semakin bingung.

"Dengan diangkatnya Sigit menjadi Kapolri, IPW berharap mantan Kabareskrim itu bisa menata sistem kaderisasi Polri agar tidak jomplang dan para senior tidak merasa terbuang," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Tiga Jenderal Bintang Dua Antar Makalah Calon Kapolri Komjen Listyo ke Komisi III DPR RI

Baca juga: Komjen Listyo Sigit si Pendiam yang Sebentar Lagi Jadi Kapolri, Masa Lalunya Diungkap Teman SMA

Pengaturan sistem kaderisasi ini, dikatakan Neta, diperlukan agar ada keseimbangan dan untuk menghindari gejolak atau apatisme di jajaran kepolisian.

"Jika tidak ditata dan dibuat keseimbangan, para senior akan merasa tersisih dan terbuang, mengingat Sigit melompati tiga angkatan sekaligus dengan massa pensiun yang sangat panjang, yakni Sigit melompati Akpol 88B, Akpol 89, dan Akpol 90," tambahnya.

Menurutnya, Sigit harus bertangan dingin dalam menata dan membawa Polri hingga tahun 2027 saat dirinya pensiun.

Di sisi lain, Neta menyebut ada rekan satu angkatan Sigit di Akpol 91 sudah banyak yang menjadi jenderal bintang dua dan memegang posisi strategis di polri.

"Melihat kiprah Sigit selama ini, IPW berkeyakinan mantan ajudan Jokowi itu punya kemampuan untuk menata organisasi Polri dan mau mendengar masukan banyak pihak untuk membawa Polri lebih promoter," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas