Penjelasan Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air: Ada Ketidakakuratan
Google beri penjelasan soal sinyal SOS di Pulau Laki, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
Diketahui, Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan sekitar Pulau Laki pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat rute Jakarta-Pontianak ini jatuh sekitar pukul 14.20 WIB, empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Total ada 62 orang yang berada di Sriwijaya Air Sj-182, terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Hingga Rabu kemarin, total 43 korban Sriwijaya Air telah teridentifikasi.
Fitur SOS di Google Maps
Dikutip dari support.google.com, pemberitahuan SOS bertujuan untuk mempermudah akses terhadap informasi darurat saat terjadi krisis yang disebabkan oleh manusia atau alam.
Baca juga: Presiden Jokowi Saksikan Penyerahan Satunan Jasa Raharja Kepada Ahli Waris Korban Sriwijaya Air
Baca juga: Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Terima Santunan, Ini Rinciannya
Google akan mengumpulkan konten yang relevan dari web, media sosial, dan produk Google, lalu menyorot informasi tersebut di Google Penelusuran seperti Google Maps.
Maka akan terlihat informasi terbaru dari pihak berwenang dari daerah setempat.
Google juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi dalam proses pengembangan SOS alerts.
Informasi terbaru dapat meliputi nomor telepon, situs darurat, peluang donasi, dan sebagainya.
Sebelum memberikan sinyal SOS, Google akan mempertimbangkan beberapa hal.
Misalnya konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah dan organisasi yang berwenang lainnya, serta dampak yang ditimbulkan.
Pemberitahuan SOS menyesuaikan bahasa dari wilayah tersebut serta bahasa Inggris.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu SOS? Tanda yang Muncul di Maps Pulau Laki, Dekat Lokasi Jatuh SJ 182, Ini Penjelasannya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Wahyu Gilang Putranto/Ranum Kumala Dewi, Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi/Ira Gita Natalia Sembiring)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.