AKBP Ahrie Sonta, Satu-satunya Kapolres yang Diajak Listyo Sigit saat Uji Kelayakan, Ini Profilnya
AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya Kapolres yang diajak oleh Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan
Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya Kapolres yang diajak oleh Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.
Diketahui, Listyo Sigit datang ke DPR dengan ditemani sejumlah perwira Polri, Rabu (20/1/2021) kemarin.
Ia diantar oleh Kapolri Jenderal Idham Azis dan ditemani sejumlah perwira tinggi di Korps Bhayangkara.
Baca juga: Sosok Diana Listyo Istri Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Senang Mengasuh Anak Yatim
Menariknya, ada satu perwira menengah di tengah para jenderal yang ikut dalam rombongan Komjen Listyo Sigit.
Baca juga: Profil Wahyu Widada Disebut Calon Kuat Kabareskrim: Teman Listyo Sigit, Sukseskan Tito Jadi Kapolri
Baca juga: Sosok Polwan Bintang 1, Ida Utari yang Diboyong Listyo Sigit saat Jalani Fit and Proper Test
Adalah AKBP Ahrie Sonta Nasution, satu-satunya Kapolres yang diajak Listyo Sigit saat menjalani fit and proper test di DPR RI.
Saat ini, AKBP Ahrie Sonta menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok mulai 18 Agustus 2020.
Ia menggantikan AKBP Kurniawan Tandi Rongre yang dimutasi sebagai Kapolres Rembang, Jawa Tengah.
AKBP Ahrie Sonta merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2002.
Sebelum menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta pernah bertugas sebagai Kepala Tim Monitoring Bagmon Robinopsnal Bareskrim Polri.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Sidoarjo.
AKBP Ahrie Sonta juga buka sosok sembarangan. Ia menjadi polisi pertama yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepolisian.
Dalam sidang doktoral yang digelar di Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan pada 7 Juni 2018, Ahrie Sonta diuji oleh 11 penguji dari berbagai perguruan tinggi.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Ahrie Sonta meraih gelar doktor setelah menyelesaikan pendidikan selama tiga tiga.
"Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3," kata dia.
Dalam disertasinya, Ahrie Sonta mengangkat tema reformasi budaya Polri.
"Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu," kata Ahrie.
Ia menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Ahrie mengatakan, bagi Polri, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pascapemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 tahun 1999.
"Reformasi Kepolisian secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil," ujarnya.
Namun, Ahrie Sonta menilai reformasi kultural masih menjadi suatu persoalan yang dihadapi kepolisian Indonesia.
Menurutnya, yang membedakannya dari reformasi birokrasi kepolisian yang telah berhasil dilakukan di negara-negara lain.
"Adapun negara-negara yang telah berhasil mengatasi masalah kultural ini Singapura, Hongkong dan kepolisian di New South Wales Australia," kata dia.
Kerap Muncul dalam Berita
Beberapa waktu belakangan, nama Ahrie Sonta kerap muncul dalam pemberitaan.
Satu di antaranya saat menangani kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat selebgram Millen Cyrus pada November 2020.
Saat itu, Millen Cyrus ditangkap pada Minggu (22/11/2020) dini hari di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara.
Hasil tes urine terhadap Millen Cyrus menunjukkan positif sabu.
Saat penangkapan keponakan Ashanty itu, polisi mengamankan beberapa barang bukti.
"Satu paket plastik berisi sabu-sabu dengan berat 0,36 gram, alat isap, dan sisa minuman alkohol Black Labels," ujar Ahrie dikutip dari Kompas.com.
Dalam kasus Millen Cyrus, ada satu keputusan AKBP Ahrie Sonta yang menjadi sorotan, yaitu menempatkan Millen di sel pria.
Pemilihan sel tersebut, kata Ahrie, berdasarkan informasi yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Millen walaupun sang selebgram berpenampilan mirip perempuan.
Namun setelah keputusan ini menjadi polemik, akhirnya Millen ditempatkan di sel khusus
Selain itu, sosok AKBP Ahrie Sonta juga menjadi sorotan saat ikut mempersiapkan posko untuk para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di terminal JICT 2, Tanjung Priok.
AKBP Ahrie Santo juga beberapa kali muncul untuk memberikan keterangan terbaru tentang pencarian bangkai pesawat, black box hingga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Didampingi Para Jenderal
Sebelumnya diberitakan, saat menjalani fit and proper test calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit memboyong tujuh jenderal dan satu kapolres.
Kehadiran para perwira itu itu sekaligus untuk menunjukkan Korps Bhayangkara tetap solid.
"Mohon izin Bapak, yang hadir mendampingi kami ini susunannya adalah urutan senior mulai dari 87, 88, 89, 90, kami sendiri 91 beserta leting kami dan adik-adik kami."
"Jadi mohon, saat ini Polri solid, Pak," kata Sigit kepada para anggota dewan.
Berikut daftar perwira tinggi Polri yang mendampingi Listyo Sigit saat fit and proper test:
- Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
- Kabaharkam Komjen Agus Andrianto
- Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto
- Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
- Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada
- Kapolda Sulut Irjen Panca Putra
- Ketua Konferensi Polwan Brigadir Jenderal Ida Utari
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Malvyandie Haryadi)