Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stafsus Presiden Sebut Pemilu Palestina Momentum Rekonsiliasi Hamas-Fatah

Menurut Diaz, pemilu ini adalah momentum rekonsiliasi Hamas-Fatah, dua fraksi utama dalam konflik internal Palestina.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Stafsus Presiden Sebut Pemilu Palestina Momentum Rekonsiliasi Hamas-Fatah
Tribunnews/JEPRIMA
Diaz Hendropriyono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono memuji keputusan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengadakan pemilihan umum untuk pertama kalinya sejak 2006.

Menurut Diaz, pemilu ini adalah momentum rekonsiliasi Hamas-Fatah, dua fraksi utama dalam konflik internal Palestina.

“Saya optimis pemilu ini akan menjadi momentum rekonsiliasi. Kalau Hamas dan Fatah kompak, perjuangan diplomasi Palestina akan lebih efektif karena legitimasinya jelas,” kata Diaz Hendropriyono dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Yayasan NPC Salurkan Bantuan Selimut dan Pakaian Hangat untuk Warga Palestina

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini mengatakan, konflik internal berkepanjangan antara Hamas dan Fatah selama ini menyulitkan Palestina memperjuangkan kemerdekaan.

Bagi Diaz, keputusan mengadakan pemilu adalah keputusan yang tepat sekaligus menunjukkan kenegarawanan (statesmanship) Presiden Mahmoud Abbas, yang juga akan maju sebagai kandidat petahana dari Fatah.

Baca juga: Tentara Israel Tembak Pria Palestina hingga Berakibat Fatal, gara-gara akan Sita Generator Listrik

“Keputusan mengadakan pemilu ini bukti bahwa selain Presiden Mahmoud Abbas adalah negarawan sejati, juga menunjukkan komitmen Abbas terhadap demokrasi dan perdamaian di Palestina. Sikap ini harus 100% didukung,” ucap Diaz.

BERITA REKOMENDASI

Terkait peran Indonesia memfasilitasi proses rekonsiliasi tersebut, Diaz mengaku optimis.

“Hubungan Indonesia dan Palestina sudah seperti saudara, kita pasti bantu apabila diminta. Ketika kita musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya, saudara kita di Palestina turut menggelar Sholat Ghoib bagi korban. Ini menunjukkan kedekatan kita,” terang Diaz.

Baca juga: PKS Apresiasi  Dukungan Pemerintah Indonesia dalam Perjuangan Palestina

Menurut Diaz, dukungan itu dapat berupa partisipasi Indonesia sebagai pengamat pemilu (election observer), menjadi negara pertama yang mengakui hasil pemilu nantinya, dan sekaligus mengajak negara-negara sahabat terutama yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengakui hasil pemilu.

“Uni Eropa saja mendukung sebagai pengamat, kita juga harus siap kalau diminta,” kata Diaz.

Diaz juga menyampaikan bahwa kondisi politik dunia akan sangat kondusif bagi perjuangan Palestina yang wilayahnya diokupasi oleh Israel.

“Dilantiknya Joe Biden membuka lembaran baru bagi proses perdamaian, karena Donald Trump selama ini cenderung berat sebelah, tidak mau mendengarkan Palestina,” jelasnya.

Ia juga memperkirakan Benjamin Netanyahu akan sulit terpilih kembali karena elektabilitasnya tergerus skandal korupsi.

“Dibawah poros Trump-Netanyahu, perdamaian di wilayah Palestina menemui jalan buntu. Semoga semua akan berubah tahun ini. Apabila rekonsiliasi Hamas-Fatah berlangsung mulus, bukan tidak mungkin bahwa kemerdekaan dan perdamaian akan tercapai,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui, Palestina akan menyelenggarakan serangkaian pemilihan umum.

Dimulai dengan pemilihan legislatif pada 22 Mei, kemudian pemilihan presiden pada 31 Juli, serta pemilihan anggota Dewan Nasional Palestina pada 31 Agustus 2021.

“Timingnya pas banget setelah Idul Fitri 1442 H. Suasana Lebaran akan ikut mensukseskan pemilu Palestina. Semoga tahun 2021 ini akan menjadi tahun emas bersejarah bagi hubungan Indonesia dan Palestina,” tutup Diaz.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas