Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tokoh-tokoh Ini Usulkan Jurnalis Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Ada Bamsoet

Jurnalis atau para pencari berita diusulkan dalam skala priotitas menjadi penerima vaksin Covid-19.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Tokoh-tokoh Ini Usulkan Jurnalis Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Ada Bamsoet
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis atau para pencari berita diusulkan dalam skala priotitas menjadi penerima vaksin Covid-19.

Usulan tersebut disampaikan sejumlah tokoh, mulai dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), hingga gubernur.

Mereka menganggap para pewarta yang banyak berinteraksi dengan masyarakat akan rawan terpapar virus corona.

Hal itulah yang menjadi dasar pihak-pihak tersebut menginginkan agar wartawan menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis di pedulilindungi.id, Siapkan NIK KTP!

Inilah pernyataan para tokoh yang menginginkan jurnalis menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19 dirangkum dari berbagai sumber:

Ketua MPR Bamsoet

Pada Rabu (20/1/2021), Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengunggah foto dalam akun Instagram-nya @bambang.soesatyo.

Berita Rekomendasi

Unggahan foto tersebut berjudul Vaksin untuk Wartawan.

Keterangan dalam foto bertuliskan keinginannya mendorong Pemerintah agar memprioritaskan wartawan sebagai penerima vaksin Covid-19.

Ini tulisnya:

Vaksin untuk Wartawan

Saya mendorong pemerintah agar wartawan jadi klaster prioritas yang mendapat vaksinasi Covid-19, mengingat peran jurnalistik menuntut mereka bertemu banyak orang, sehingga rentan terpapar Covid-19.

Salam Bamsoet.
Ketua MPR RI.

Baca juga: KPU Siap Dukung Keinginan Menkes Gunakan Data Pemilih untuk Program Vaksinasi Covid-19

Gubernur Jabar Kang Emil

Diberitakan Tribunnews.com, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong agar jurnalis menjadi menerima prioritas vaksin Covid-19.

Ia mengatakan, selain tenaga kesehatan tugas jurnalis termasuk pekerjaan yang rawan tertular virus corona.

"Profesi rawan termasuk media, kategori perlu jadi prioritas karena harus kesana kesini, saat doorstop berdekat-dekatan," ujarnya dalam diskusi virtual Vaksinasi Covid-19 Perubahan Perilaku dan Diseminasi Informasi, Jumat (22/1/2021).

Sebagai relawan dalam uji klinik vaksin Covid-19 dan penerima perdana vaksin Sinovac, ia meminta masyarakat agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M meski telah diberi disuntik vaksin.

"Vaksinasi bukan satu-satu jalan mengakhiri pandemi Covid-19. Jadi bukan sudah habis disuntik sekali terus bisa langsung berkumpul-kumpul seperti biasa. Tetap 3M," harap pria yang kerap disapa Kang Emil ini.

Baca juga: Namanya Belum Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Gibran Mengaku Masih Warga Biasa

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan mandat bahwa vaksin adalah hak gratis untuk seluruh rakyat serta akan diberikan merata untuk segala macam golongan.

Ia menerangkan, tahapan vaksinasi diawali dengan sasaran 1,4 juta petugas kesehatan yang berlangsung pada Januari - Februari.

Kemudian, kepada pekerja publik sebanyak 17 juta serta lansia sebanyak 25 juta.

Dan dilanjutkan, pada akhir April atau awal Mei diharapkan vaksinasi kepada masyarakat umum.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menunjukkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan Kopo, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sejumlah pejabat menerima suntikan vaksin Covid-19 di antaranya yakni Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna dan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya. Seusai divaksin, mereka menerima Kartu Vaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan suntikan dosis kedua setelah dua minggu dari suntikan pertama. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menunjukkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan Kopo, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sejumlah pejabat menerima suntikan vaksin Covid-19 di antaranya yakni Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna dan Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya. Seusai divaksin, mereka menerima Kartu Vaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan suntikan dosis kedua setelah dua minggu dari suntikan pertama. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Gubernur NTB 

TribunLombok.com mengabarkan, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengusulkan para wartawan juga diberi suntikan vaksin Covid-19.

Zulkieflimansyah beralasan, para pemburu berita ini banyak berinteraksi dengan masyarakat dan rentan terpapar virus. 

”Setelah kita ini wartawan juga perlu diberikan vaksin, karena mereka ini banyak berinteraksi dengan masyarakat,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dalam sesi konferensi pers, usai vaksinasi perdana di kantor Gubernur NTB, Kamis (14/1/2021).

Usulan tersebut disambut tawa para jurnalis dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTB yang hadir di ruangan itu.

Menurut Zulkieflimansyah, para jurnalis yang bertemu banyak pihak sangat rentan tertular virus Corona. Sehingga perlu diberikan suntikan vaksin agar terlindungi.

Di samping itu, suntikan vaksin kepada wartawan juga perlu supaya mereka tidak hanya sekedar menulis, tetapi juga merasakan langsung suntikan vaksin tersebut.

”Sehingga mereka ini bisa merasakan,” ujarnya sambil menoleh ke kapolda NTB dan Danrem 162/WB di sampingnya.

Hanya saja, kata Zulkieflimansyah sembari bercanda, jarum vaksin untuk wartawan harus lebih besar dari jarum yang dipakai para pimpinan daerah.

”Cuma mungkin bedanya sama kita, jarumnya lebih besar,” kelakarnya.

Hadir dalam keterangan pers tersebut, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, dan Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal.

Di NTB, dalam beberapa kasus pejabat yang terjangkit Covid-19, beberapa jurnalis masuk dalam daftar tracing tim kesehatan.

Seperti saat Asisten II Setda NTB H Ridwan Syah dinyatakan positif Covid-19, beberapa wartawan ikut tes swab karena pernah wawancara dengannya.

Juga saat mantan Menteri Agama Fachrul Razi terkonfirmasi positif Covid-19 tahun 2020 silam, para jurnalis yang wawancara dengan menteri ikut ditracing.

Beruntung dari hasil tes cepat tersebut tidak ada wartawan yang terjangkit Covid-19.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Rina Ayu/TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas