Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Harus Jadi Evaluasi Pemerintah dalam Antisipasi Bencana Hidrometerologi

Curah hujan tinggi tersebut kata dia merupakan merupakan bagian dari siklus yang terjadi dalam beberapa tahun akibat fenomena la nina. 

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Banjir Harus Jadi Evaluasi Pemerintah dalam Antisipasi Bencana Hidrometerologi
BNPB
Ilustrasi banjir di Pekalongan. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
 
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Hujan yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terkahir telah menimbulkan bencana banjir di beberapa daerah, salah satunya Kalimantan Selatan (Kalsel).

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  dan Bareskrim Polri menyebut bahwa banjir yang terjadi di Kalsel tersebut dikarenakan hujan berlebih yang mengakibatkan sungai Barito meluap. 

Sementara itu Walhi menilai bahwa banjir disebabkan karena kondisi ekologi yang sudah darurat karena alih fungsi hutan.

Pengamat Kebijakan Publik dan Tata Kota Trubus Rahardiansyah menilai bahwa pernyataan pemerintah pusat bahwa banjir di Kalsel karena hujan berlebih benar adanya. Karena hujan dengan intensitas tinggi tersebut telah menyebabkan banjir  tidak hanya di Kalsel tapi di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Manado dan Malang.

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Kirim Tim Pastikan Kebutuhan Logistik Korban Banjir di Paniai Papua Terpenuhi

"Curah hujan tinggi jelas ada pengaruhnya, hujan yang deras dalam beberapa hari terkahir membuat sungai meluap," kata dia, saat dihubungi, Minggu, (24/1/2021).

Curah hujan tinggi tersebut kata dia merupakan merupakan bagian dari siklus yang terjadi dalam beberapa tahun akibat fenomena la nina. 

"Ciri khas La Nina itu kan , curah hujan tinggi, angin, guntur dan seterusnya, dan ini merupakan bagian dari siklus," kata dia. 

Baca juga: Cerita Guru Madrasah di Kalsel Tetap Mengajar Daring Saat Harus Mengungsi karena Banjir

BERITA REKOMENDASI

Hanya saja menurut dia banjir yang terjadi tersebut bisa diminimalisir apabila pembangunan yang dilakukan tidak melupakan sosial-ekologi.

Banjir tidak akan parah apabila pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menerapkan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan.

"Kita tahu, Indonesia ini rawan bencana, rawan banjir, rawan longsor, jadi seharusnya setiap kebijakan pembangunan yang dikeluarkan memperhatikan hal tersebut," katanya.

Baca juga: Penyebab Banjir di Kalsel Versi Presiden Jokowi, Menteri, Anggota DPR dan Walhi

Menurut dia, bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terkahir harus menjadi bahan evaluasi kebijakan pembangunan pemerintah. Evaluasi, bagaimana pembangunan tidak memperburuk bencana hidrometerologi.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam berupa banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan lainnya.

"Saya rasa apa yang dikatakan pemerintah itu benar, banjir karena hujan berlebih, tapi bukan menjadi pembenaran," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas