Profil Sergey Kosenko, Turis Bandel di Bali yang Langsung Dideportasi, Ternyata Bukan Orang Biasa
Sergey memiliki website toko retail online di Rusia bernama kosenkogroup yang mempromosikan produknya melalui penawaran waralaba.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sergey Kosenko, selebgram Rusia berusia 33 tahun yang terjun ke laut bersama pacarnya kemudian menggelar pesta tanpa protokol kesehatan di Bali ternyata cukup dikenal di negara asalnya Rusia.
Dia bukan orang sembarang di negerinya.
Sergey memiliki website toko retail online di Rusia bernama kosenkogroup yang mempromosikan produknya melalui penawaran waralaba.
Dia tidak menjual barang namun mencari mitra yang bisa menjual barang-barangnya di Rusia.
Selain di bidang marketing, Sergey juga merupakan influencer, mendapat uang melalui monetisasi dan kesepakatan silang dari beberapa sosial media miliknya yang memiliki pengikut hampir 5 juta orang.
Baca juga: Hati-hati WNA Bandel di Bali Langsung Deportasi, Warga Rusia Ditindak setelah Kasus Kristen Gray
Baca juga: Imigrasi Bali Usir Turis Rusia yang Bikin Video Ceburkan Diri Bersama Sepeda Motor ke Laut
Jelas Sergey punya banyak uang, dan dengan gaya hidupnya, dia juta punya banyak pengeluaran.
Di Rusia, Sergey cukup terkenal sebagai selebgram yang sedang menanjak dari sisi bagaimana dia memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan laba serta membantu bisnisnya.
Menurut wawancara yang dilakukan dalam bahasa Rusia, Sergey mengaku lahir di Hungaria dan pindah ke Smolenks Rusia saat berusia 6 tahun.
Ayahnya seorang tentara Rusia dan ibunya seorang akuntan.
Sergey pindah ke Moskow di usia 20 tahun setelah berbisnis bensin eceran dan serabutan bersama teman-temannya.
Di Moskow Sergey bekerja di Bank dan mengaku berhasil memasarkan produk perbankan tempatnya bekerja dengan teknik kata-kata dalam beriklan.
Setelah 5 tahun kerja dan bonus yang besar, Sergey keluar lalu mendirikan usaha.
Seperti seorang yang baru berhenti bekerja dengan uang cukup banyak dan tanpa rencana matang memutuskan untuk membuka usaha, tidak lama tentu saja dia bangkrut.
Menurut ceritanya, Sergey kemudian cukup berhasil melalui cara tidak menjual langsung, melainkan mencari orang yang mau menjual barangnya dengan pembagian keuntungan.