Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Polarisasi, NasDem Inginkan Presidential Threshold Turun Jadi 15 Persen

Fraksi NasDem DPR RI menginginkan ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden diturunkan jadi 15 persen dari 20 persen yang berlaku saat ini.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Cegah Polarisasi, NasDem Inginkan Presidential Threshold Turun Jadi 15 Persen
Taufik Ismail
Sekretaris Fraksi NasDem, Saan Mustopa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (12/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai NasDem DPR RI menginginkan ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden (Presidential Threshold/PT) diturunkan menjadi 15 persen dari 20 persen yang berlaku saat ini.

"Pertimbangannya, dua kali pemilihan Presiden dengan threshold 20 persen itu, hanya ada dua pasang calon. Karena hanya ada dua pasang calon, menyebabkan polarisasi yang tajam di masyarakat. Jadi, masyarakat terbelah," ujar Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI, Saan Mustopa, Jakarta, Selasa (26/1/2021).

Pembelahan masyarakat tersebut, kata Saan, bisa karena dukungan yang rasional, tetapi banyak juga menjadi emosional dan mengarah pada fanatisme.

"Hal itu kemudian menjurus kepada politik identitas. Untuk menghindari polarisasi di masyarakat itu, maka kami ingin angkanya (PT) diturunkan," tutur Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Baca juga: Legislator Nasdem Minta Penguatan Peran Strategis Polwan Lebih Diperhatikan

Baca juga: Politikus NasDem Dukung Menag Tinjau Ulang SKB Pendirian Rumah Ibadah

Baca juga: Dorong Pengesahan RUU PDP, Politikus Nasdem: Data Pribadi Sama Seperti Aurat

Menurut Saan, jika PT diturunkan menjadi 15 persen, maka polarisasi dapat dicegah karena pasangan capres-cawapres akan lebih dari dua pasangan.

Selain itu, PT sebesar 15 persen juga menyederhanakan konsolidasi antar partai politik, karena dua partai bisa mengusung capres. 

"Jadi, lebih simpel. Proses koalisi untuk mengajukan calon, lebih mudah juga. Intinya, dengan 15 persen ini, bisa ada lebih dari dua pasang. Sehingga, polarisasi masyarakat bisa diminimalisasi," papar Saan. 

Berita Rekomendasi

Namun, jika PT diturunkan menjadi lebih kecil lagi yakni di bawah 10 persen, maka menimbulkan banyak calon.

"Banyak calon memang bagus. Masalahnya, di kita itu ada budaya asal nyapres. Tidak peduli dukungan publiknya kuat atau lemah," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas