Februari Kemenhub Mulai Gunakan GeNose Pada Penumpang Kereta Api Jarak Jauh
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mulai menggunakan GeNose untuk penumpang kereta api jarak jauh pada awal bulan Februari 2021.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mulai menggunakan GeNose untuk penumpang kereta api jarak jauh pada awal bulan Februari 2021.
Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Kemenhub Sigit Irfansyah mengatakan alat yang dibuat oleh tim ahli lintas bidang Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut, saat ini tengah dalam proses procurement.
“Sekarang dalam procurement. Akan dipasang di simpul-simpul transportasi. Kesempatan pertama mungkin akan dipasang di stasiun kereta api untuk penumpang jarak jauh,” kata Sigit dalam webinar terkait vaksinasi, Selasa (26/1/2021).
GeNose diterangkannya sudah dilakukan uji coba dan telah mengantongi izin dari pemerintah, dalam hal ini izin dari Kementerian Kesehatan.
Adapun akurasi GeNose diklaim sama dengan test rapid antigen, yakni mencapai 90 persen.
Nantinya GeNose akan dipasang dibeberapa simpul-simpul layanan transportasi untuk menggantikan rapid antigen yang dinilai mahal.
“Jadi itu upaya pemerintah mentracing lebih banyak,” katanya.
Baca juga: Epidemiolog Nilai Penggunaan GeNose sebagai Alat Deteksi Covid-19 Buru-buru
GeNose dapat mendeteksi virus melalui napas yang disimpan dalam kantung dalam kurun waktu kurang lebih 50 detik karena menggunakan kecerdasan buatan.
Satu unit GeNose seharga Rp 62 juta, namun dapat digunakan hingga 100 ribu kali.
Sigit berujar tidak menutup kemungkinan GeNose akan digunakan secara massif di sektor transportasi.
Ia turut bangga karena karena GeNose merupakan alat buatan Indonesia yang sangat bermanfaat disaat seperti ini.
“Nanti akan ditaruh di simpul-simpul trasportasi. Digunakan masyarakat secara sampling, jadi samplingnya akan lebih banyak lagi,” katanya.