Menlu Retno Sebut Indonesia Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis hingga 20% dari Covax
Upaya pengadaan vaksin Covid-19 melalui jalur multilateral terus dilakukan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pengadaan vaksin Covid-19 melalui jalur multilateral terus dilakukan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Apalagi, saat ini Menlu Retno Marsudi menjadi salah satu Co-Chairs dari COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (COVAX-AMC EG).
Menurut Retno, Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 3 sampai 20 persen jumlah penduduk melalui fasilitas Covax.
Baca juga: Raker dengan Menlu, Teuku Riefky Umumkan Tak Akan Lagi Jadi Pimpinan Komisi I DPR
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR RI, Selasa (26/1/2021).
"Indonesia diperkirakan memperoleh vaksin gratis sebesar 3 sampai 20 persen penduduk. Jenis vaksin, besaran vaksin, dan waktu delivery saat ini masih akan terus dibahas," kata Retno.
Diketahui, Indonesia bersama Etiopia terpilih sebagai Co-chairs mewakili negara penerima vaksin gratis.
Sementara Kanada terpilih sebagai Co-chairs mewakili negara donor.
"Co-chairs Covax AMC Engagement Group yaitu forum konsultasi yang mempertemukan negara donor dan AMC-92 guna membahas isu akses vaksin yang setara bagi semua negara," ucapnya.
Lebih lanjut, Retno mengatakan, jika pengadaan vaksin Covid-19 lewat kerja sama bilateral dan multilateral berjalan lancar, kebutuhan vaksin di dalam negeri akan tercukupi.
Saat ini dari jalur bilateral, Indonesia telah mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, dan Novavax.
Kerja sama dengan Pfizer dan Moderna juga terus diupayakan.
"Jika upaya mengamankan pasokan vaksin baik melalui jalur bilateral maupun multilateral berjalan lancar, Insya Allah jumlah yang diperoleh akan mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia," ucap Retno.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.