Gunung Merapi Erupsi Besar, Ini Penjelasan Kepala BPPTKG
BPPTKG mencatat Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran (APG) sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500 hingga 3.000 meter.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Wilayah lain, ia melihat masih kondusif. Belum ada pengungsian mandiri dari masyarakat seperti pada tahun sebelumnya.
"Terkait dengan warga, kemudian ada masyarakat yang di wilayah tertentu karena faktor psikologis, misalnya di Turgo yang paling depan, paling lokasinya, kemudian mengalih diri ke lebih aman, lebih jauh dari tempat itu. Itu ada beberapa di Turgo. Yang lain saya rasa kondusif tak terlalu. Belum ada pengungsian mandiri seperti tahun 2018," ujarnya.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Landa Desa Tegalmulyo, Warga Hentikan Aktivitas
Untuk sebagian warga di Turgo sendiri akan mengungsi ke Purwobinangun. Hanya sebagian warga yang secara psikologis, mereka merasa lebih aman dengan tinggal di sana.
Logistik pun telah disiapkan. Stok logistik terus dijaga mengikuti perkembangan yang ada.
"Di Purwobinangun, untuk yang Turgo. Tidak (wilayah lain mengungsi), karena posisinya di barat. Yang turgo saya kira aman, ya tadi ini kan ada sisi lain, sisi psikologis tadi, orang itu bagaimana biar nyaman silahkan saja cari posisi yang bagi mereka lebih aman," katanya.
Pihaknya pun meminta segenap warga untuk terus memantau informasi dari BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi.
Ia berharap warga tak panik dan tetap waspada dengan kondisi sekarang ini.
"Artinya, terus saja pantau info dari BPPTKG, karena ini terus menerus kita lihat perkembangan merapi, tentu melalui jalur informasi yang ada di sana. kita berharap masyarakat tak panik dan tetap waspada dengan kondisi ini," pungkasnya.