Jokowi Disarankan Contoh Sikap Boris Johnson daripada Klaim Pandemi Covid-19 Terkendali
Presiden Jokowi disarankan mencontoh sikap PM Inggris Boris Johnson saat meminta maaf pasien meninggal akibat Covid-19 tembus 100.000 kasus.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengklaim pemerintah bisa mengendalikan pandemi Covid-19 menuai banyak kritikan.
Satu di antara kritikan itu datang dari Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio.
Agus menuturkan, Jokowi sebaiknya meminta maaf terkait klaimnya soal penanganan pandemi Covid-19.
Baca juga: Mirisnya Tingkat Kepenuhan Rumah Sakit Covid-19 hingga Prediksi Akhir Tahun Capai 100.000 Kematian
"Sebaiknya ya minta maaf lebih baik. Bilang saja, kita sedang berusaha dengan sangat keras untuk mengurangi penyebaran atau menangani pandemi ini."
"Saya mohon pengertiannya dari masyarakat. Kita sama-sama menyelesaikan kasus pandemi. Begitu harusnya," kata Agus pada Kamis (28/1/2021).
Alih-alih mengklaim pandemi terkendali, Agus menyarankan Jokowi untuk mencontoh sikap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Adapun pada Selasa (26/1/2021) lalu, nama Boris Johnson ramai diperbincangkan publik karena sikapnya.
Ia melayangkan permohonan maaf secara terbuka ketika kematian akibat Covid-19 di Inggris melampaui 100.000 kasus.
"Ya seperti itu, lebih baik minta maaf," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia, apabila pemerintah enggan meminta maaf, masih ada pernyataan lain yang dapat disampaikan.
Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 Nekat Nyetir Pakai Selang Oksigen Cari Rumah Sakit yang Bersedia Menampung
Misalnya, mengajak serta masyarakat untuk bergabung bersama pemerintah dalam mengatasi pandemi.
"Kalau tidak mau minta maaf ya tidak apa-apa. Bicara saja, mari kita bersama-sama membantu saya di baris depan untuk mengurangi penularan atau semacamnya," ujarnya.
"Saya sangat berharap, dan saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah turut membantu menyelesaikan krisis ini atau seperti apa lah. Begitu," sambung dia.
Meski demikian, ia tetap menyarankan agar Presiden Jokowi mewakili pemerintahan untuk meminta maaf kepada publik terkait penanganan pandemi.