Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketum MUI Bicara Soal Musibah Sebagai Peringatan dan Ujian dari Allah

MUI mengajak segenap bangsa Indonesia, khususnya generasi muda bersama-sama memperbaiki moral, akhlak sebagai upaya mengatasi segala persoalan bangsa.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ketum MUI Bicara Soal Musibah Sebagai Peringatan dan Ujian dari Allah
Dokumentasi MUI
Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan KH Miftachul Akhyar, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 menggantikan Maruf Amin, di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (27/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H Miftachul Akhyar mengatakan bahwa saat ini kondisi Indonesia sedang mendapatkan peringatan dan ujian dari Allah SWT.

Hal itu dikatakannya dalam acara Muhasabah dan Istigatsah Untuk Negeri, Kamis (28/1/2021) malam.

“Tampaknya hal-hal yang menyangkut moral, akhlak anak bangsa ini di antara yang menjadi penyebab turunnya sebuah peringatan dari Allah SWT. Tentu kami tidak menafikan bahwa arti daripada musibah ini khususnya Covid-19 juga merupakan sebuah ujian bagi hamba-hamba yang taat pada Allah SWT,” katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat  (29/1/2021).

Baca juga: Wapres Harap Ulama Berperan Cari Solusi dari Musibah yang Melanda Beberapa Wilayah Indonesia

Baca juga: 206 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Vaksinasinya Akan Diprioritaskan

Miftach pun mengajak segenap bangsa Indonesia, khususnya generasi muda untuk bersama-sama memperbaiki moral dan akhlak sebagai upaya mengatasi segala persoalan bangsa.

“Akhlak yang baik merupakan suatu asas berdiri tegaknya sebuah bangsa. Baik di segala tempat, zaman, negara, peradaban, semua tergantung bagaimana tegak berdirinya moral dan akhlak yang karimah ini. Sudah banyak negara-negara yang kuat pada zaman dahulu runtuh karena moral dan akhlaknya (yang buruk),” ungkapnya.

Manakala moral dan akhlak rusak, lanjut Kiai Miftach, maka akibatnya keberdayaan, peradaban, kekuatan sebuah negara juga akan runtuh.

“Sebuah penyakit yang menggerogoti kekuatan bangsa yang akhirnya sulit dia bisa eksis untuk berhadapan dengan bangsa-bangsa yang lain karena menurunnya moralitas dan akhlak,” pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas