Tak Ada Lockdown saat Imlek, Kemenkes Tegaskan PPKM Jawa-Bali Masih Berjalan
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan pemerintah belum merencanakan melakukan lockdown total di wilayah Jakarta.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan pemerintah belum merencanakan melakukan lockdown total di wilayah Jakarta.
Saat ini kebijakan yang diterapkan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jakarta dan Bali yang pada tahap II berlaku sejak 26 Januari hingga 8 Februari 2021.
Diketahui, bertepatan dengan libur Imlek, beredar informasi Presiden Joko Widodo berencana melakukan lockdown total di wilayah Jakarta, pada hari Jumat tanggal 12 Februari mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan Senin, 15 Februari 2021 jam 5 pagi.
Baca juga: Bantah Kaji Lockdown Akhir Pekan, Anies Baswedan Tegaskan DKI Jakarta Tetap Terapkan PSBB
“Saya bersama dengan Bapak Argo Yuwono, Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Ini hoaks,” katanya pada konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2/2021).
Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas kebenaran isinya dan dari sumber yang tidak bisa dipercaya validitasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Argo Yuwono.
Ia mengatakan informasi itu tidak benar. Dengan adanya informasi yang tidak benar itu akan memberikan dampak negatif bagi siapa saja.
Baca juga: Cerita Korban Penculikan yang Dikenai Denda Rp 50 Juta karena Langgar Karantina Covid-19
“Tahun 2024 berita hoax atau bohong itu ada sekitar 352 kasus yang kita temui selama setahun,” tutur Argo.
Argo mengimbau masyarakat untuk memperhatikan bahaya sharing berita tanpa disaring.
“Saring dulu informasi baru disharing dan dibaca terlebih dahulu kalau memang itu tidak benar jangan dishare. Kita harapan kepada masyarakat semua untuk check dan recheck berkenaan dengan informasi yang menyebar ke media sosial lainnya,” ucapnya.
*Liburan Imlek Disiplin Protokol Kesehatan*
Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M. Pasalnya, setiap kali setelah liburan, tren lonjakan kasus baru bisa mencapai 40%.
Jubir Vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia mengatakan dari lonjakan kasus tersebut, data menunjukkan lonjakan tertinggi dipicu oleh klaster keluarga.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengatasi penularan COVID-19 dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Ditambah lagi dengan menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas yang tidak perlu,” katanya.