Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Yakin Ekonomi Tumbuh Lebih dari 5 Persen, Menteri Airlangga : Sudah Ada Sinyal Pemulihan

Ekonom sebut PSBB dan PPKM jadi penyebab ekonomi Indonesia minus, Pemerintah tetap yakin ekonomi tumbuh lebih dari 5 persen. *

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pemerintah Yakin Ekonomi Tumbuh Lebih dari 5 Persen, Menteri Airlangga : Sudah Ada Sinyal Pemulihan
Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah akan memulai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat. Hal tersebut akan dilakukan segera setelah adanya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia dilihat dari produk domestik bruto (PDB) secara kuartalan terkontraksi 0,42 persen di triwulan IV 2020.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2020 bila dibandingkan dengan triwulan IV tahun-tahun sebelumnya hanya terkontraksi tipis.

"Setiap triwulan keempat pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif karena beberapa hal yang paling nyata misalnya saja masalah musiman untuk sektor pertanian. Di mana puncak musim panennya sudah jatuh di triwulan II," kata Suhariyanto saat paparan virtual, Jumat (5/2).

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi triwulan IV jika dilihat secara tahunan (year-on-year/yoy) terkontraksi 2,19 persen.

"Sementara itu secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2020 mengalami kontraksi 2,07 persen dibandingkan tahun 2019," papar Suhariyanto.

Baca juga: Sektor Pertanian Tumbuh Positif di Tengah Perlambatan Ekonomi Indonesia

Pria yang karib disapa Kecuk ini juga menyatakan data inflasi pada triwulan IV 2020 sebesar 0,79 persen secara kuartalan, namun dibandingkan dengan posisi Desember 2019 terjadi inflasi 1,68 persen.

Adapun realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Triwulan IV 2020 mencapai Rp732,4 triliun atau naik dibanding realisasi periode yang sama tahun sebelumnya Rp704,22 triliun.

BERITA TERKAIT

"Realisasi penanaman modal yang teratas di BKPM (PMA dan PMDN) selama triwulan IV 2020 sebear Rp124,7 triliun atau naik sebesar 2,7 persen (q-to-q) dan 3,1 persen (y-o-y)," ujarnya.

Kecuk mengatakan capaian negatif ini tidak hanya dialami Indonesia tetapi beberapa negara lainnya di dunia.

Mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat tumbuh minus 3,5 persen, Singapura minus 5,8 persen, Korea Selatan minus 1,0 persen, Hongkong minus 6,1 persen, dan Uni Eropa minus 6,4 persen.

"Di tahun 2021, pandemi memang masih melanda dan memang tidak mudah untuk menyelesaikannya setiap negara melakukan pendekatan berbeda-beda dengan hasil tidak sama," kata dia.

Baca juga: Tanggapi Konstraksi Ekonomi Indonesia, Pemerintah Dinilai Belum Habis-habisan Atasi Pandemi

Dia menyampaikan beberapa indikator menunjukkan hasil perbaikan misalnya nilai PMI (Purchasing Manager's Index) dari IHS markit pada Januari 2021 ini meningkat 52,2 persen.

Kecuk meyakini sektor industri RI sudah mulai bergeliat, begitu juga nila ekspor dan impor pada triwulan IV meningkat pesat.

"Jadi betul ada tantangan tapi juga banyak data-data indikator menunjukkan perbaikan. Kita semua sepakat kelancaran program vaksinasi dan kepatuhan pada protokol kesehatan menjadi kunci penting memulihkan perekonomian," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas