Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari, Berikut Tema Perayaan HPN Tahun 2021
Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari yang dikukuhkan pada masa Orde Baru oleh Presiden Soeharto, Berikut Tema Perayaan HPN Tahun 2021
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tahun ini, Hari Pers Nasional jatuh pada Selasa (9/2/2021) besok.
Hari Pers Nasional 9 Februari 2021 mengangkat tema Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan.
Hari Pers Nasional ditetapkan pada Masa Orde Baru oleh Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomot 5 Tahun 1985.
Dalam keputusan yang ditandatangai Soeharto tanggal 23 Januari 1985, disebutan bahwa tanggal 9 Februari ditetapkan sebagai Hari pers Nasional yang bukan merupakan hari libur.
Baca juga: 35 Ucapan Selamat Hari Pers Nasional 9 Februari 2021, Bagikan di WA atau Buat Status di Media Sosial
Baca juga: Menkumham: Pers Tidak Boleh Kalah Menghadapi Disrupsi Digital dan Pandemi Covid-19
Untuk diketahui, ada sejarah panjang terjadi sebelum ditetapkannya Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari setiap tahunnya.
Berikut sejarah Hari Pers Nasional yang Tribunnews.com kutip dari tulisan Tribuana Said di laman Persatuan Wartawan Indonesia, pwi.or.id:
Wartawan Indonesia tercatat sebagai patriot bangsa bersama para perintis pergerakan di berbagai pelosok tanah air yang berjuang untuk menghapus penjajahan.
Di masa pergerakan wartawan bahkan menyandang dua peran sekaligus, sebagai aktivis pers yang melaksanakan tugas-tugas pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran nasional dan sebagai aktivis politik yang melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan membangun perlawanan rakyat terhadap penjajahan.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, wartawan Indonesia masih melakukan peran ganda sebagai aktivis pers dan aktivis politik.
Pada tanggal 9 Februari 1946, perjuangan wartawan dan pers Indonesia memperoleh wadah dan wahana yang berlingkup nasional dengan terbentuknya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Pada tanggal 8 Juni 1946 tokoh-tokoh surat kabar, tokoh-tokoh pers nasional berkumpul di Yogyakarta untuk mengikrarkan berdirinya Serikat Penerbit Suratkabar (SPS).
Sebenarnya SPS telah lahir jauh sebelum tanggal 6 Juni 1946, yaitu tepatnya empat bulan sebelumnya bersamaan dengan lahirnya PWI di Surakarta pada tanggal 9 Februari 1946.
Di balai pertemuan "Sono Suko" di Surakarta pada tanggal 9-10 Februari, wartawan dari seluruh Indonesia berkumpul dan bertemu.
Pertemuan besar yang pertama itu memutuskan: