Indonesia adalah Contoh Damainya Negeri yang Dihiasi Toleransi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indonesia adalah contoh tentang damainya negeri yang dihiasi toleransi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indonesia adalah contoh tentang damainya negeri yang dihiasi toleransi.
Dia menegaskan tidak banyak negara yang mampu bertahan di tengah keberagaman seperti yang terjadi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini dalam Seminar Nasional ‘Merajut Kebangsaan dan Keummatan Mewujudkan Indonesia Maju,’ pada Rabu (10/2/2021).
Seminari nasional yang digelar virtual ini diselenggarakan oleh Departemen Kerjasama Antar Ummat Beragama Majelis Nasional KAHMI.
“Indonesia adalah harmoni yang menyejukkan mata dan tentu menentramkan jiwa. Bagi siapapun yang melihatnya Indonesia adalah contoh tentang damainya negeri yang dihiasi toleransi,” ujar mantan anggota Komisi II DPR RI ini.
“Tidak banyak bangsa yang bertahan di tengah keberagaman. Dan Indonesia adalah salah satu yang berhasil mengelola keberagaman ini dengan baik,” jelas Ketua Umum Gerakan Pemuda (PP) Ansor ini.
Baca juga: Kemendikbud Akui Banyak Pengaduan Soal Intoleransi di Sekolah
Dia menjelaskan tidak mudah merawat keberagaman ini, karena ada banyak tantangan yang datang silih berganti.
Dia menyebutkan serangan terhadap ideologi Pancasila adalah satu di antara usaha-usaha yang kerap merongrong harmoni dan toleransi di Indonesia.
Sejarah bangsa Indonesia menghadirkan dialektika yang tak jarang menjurus pada pertentangan yang sangat tajam.
Lahirnya Kahmi, kata dia, bagian dari sejarah bangsa Indonesia dalam merawat nilai-nilai moderasi beragama.
Deklarasi berdirinya Korps alumni HMI ini pada tanggal 17 september 1966 adalah jawaban atas dinamika pergumulan bangsa dan umat dalam mempertahankan ideologi Pancasila.
“Ada banyak pergumulan ideologi yang berujung pada pemaksaan pergantian ideologi kebangsaan. Bangsa Indonesia tentunya tidak akan melupakan komitmen Kahmi dalam merawat harmoni dalam keberagaman,” jelasnya.
Ia mencontohkan sejumlah tokoh bangsa yang lahir dari rahim Kahmi dan konsisten memperjuangkan toleransi di Indonesia, seperti almarhum Nurcholish Madjid, Ahmad Wahid, Djohan Effendi dan beberapa tokoh lain.
“Mereka adalah tokoh-tokoh yang mewariskan pemikiran brilian tentang harmoni beragama dan tentu saja berbangsa,” ucapnya.