Kemendikbud: Kampus Mengajar Cari Mahasiswa yang Tempat Tinggalnya Dekat SD Sasaran
Program Kampus Mengajar akan menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan program Kampus Mengajar akan berlangsung selama dua belas minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), terutama yang berada di daerah 3T.
Nizam mengatakan program ini dikhususkan untuk mahasiswa yang dekat dengan SD sasaran.
Hal ini dilakukan untuk menghindarkan terjadinya mobilisasi para mahasiswa.
Mengingat saat ini kondisi pandemi Covid-19 belum juga mereda.
"Kampus Mengajar akan mencari mahasiswa-mahasiswa yang berdomisili dekat dengan SD sasaran, sehingga program ini tidak akan menyebabkan terjadinya mobilisasi mahasiswa," ucap Nizam melalui keterangan tertulis, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Menteri Nadiem Tantang Mahasiswa Mengajar di SD Terpencil, Simak Syaratnya
Di samping itu, mahasiswa juga berperan sebagai duta edukasi perubahan perilaku khususnya dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Keuntungan terbesar yang diperoleh bagi perguruan tinggi dari program ini adalah mendukung perguruan tinggi untuk mencapai indikator kinerja utama (IKU).
Serta memberikan mahasiswa pengalaman di luar kampus.
"Selama mengajar ini, mahasiswa akan dibimbing para dosen. Baik dari dosen perguruan tinggi sendiri maupun dari perguruan tinggi yang menjadi pembina program ini," ucap Nizam.
Seperti diketahui, Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka.
Program Kampus Mengajar akan menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi.
Selain itu untuk membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T.