Satgas Minta Daerah Pertahankan Tren Penurunan Pertambahan Kasus Covid-19
Lima provinsi mencatatkan kenaikan kesembuhan tertinggi. Diantaranya, DKI Jakarta naik 3.005, Jawa Barat naik 2.072, Kalimantan Timur naik 691
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19 per 9 Februari 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 8.700 kasus dengan jumlah kasus aktif 169.351 kasus atau persentasenya 14,4 persen dibandingkan rata-rata dunia 24,13 persen.
Jumlah kesembuhan sebanyak 973.452 kasus atau 82,9 persen dibandingkan rata-rata dunia 73,69 persen.
Pada kasus meninggal sebanyak 31.976 kasus atau 2,7 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,18 persen.
Wiku menyampaikan perkembangan mingguan penanganan Covid-19 menuju ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Satgas Covid-19 Prihatin, Daerah Zona Resiko Malah Melonjak, dari 322 Jadi 346 Kabupaten/Kota
Dalam mencegah laju penularan sangat ditentukan upaya langsung dan tidak langsung. Upaya langsung yaitu protokol kesehatan 3M seperti memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan yang dilakukan masyarakat.
Baca juga: Satgas Covid-19: Izin Darurat Vaksin Lansia Bisa Terbit Karena Keamanannya Sudah Teruji
Hal itu disampaikan Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/2/2021).
"Upaya langsung dengan 3M akan memiliki dampak lebih cepat memperlambat laju penularan karena upaya tersebut bentuk pencegahan agar seseorang tidak tertular," kata Wiku.
Lalu, upaya tidak langsung ialah 3T seperti testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) yang dilakukan pemerintah.
Upaya tidak langsung 3T ini, membutuhkan waktu lebih lama melihat dampaknya dalam memperlambat laju penularan. Karena upaya 3T merupakan bentuk penanganan setelah seseorang tertular.
Disamping itu, dalam melihat perkembangan penanganan mingguan, ia menjelaskan, bahwa kenaikan atau penurunan kasus baru mingguan, merupakan selisih kasus baru minggu ini dibandingkan minggu lalu.
"Penting untuk melihat dari sudut pandang tren kenaikan kasus atau penurunan kasus baru mingguan. Karena, hal ini dapat menunjukkan apakah kasus penularan di tengah masyarakat menunjukkan perlambatan atau tidak," jelasnya.
Wiku lanjut memaparkan perkembangan kasus positif mingguan tingkat nasional, terjadi penurunan sebesar 10,8 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Angka tersebut mencerminkan telah terjadi penurunan penularan di tengah masyarakat. Namun demikian 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi mingguan harus kembali meningkatkan penanganannya.