Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Wasekjen Demokrat Nilai AHY Abaikan Jasa Pendiri Partai, Demokrat: Ada SBY Effect yang Besar

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendapat kritik dari mantan Wasekjen Demokrat, Muhammad Darmizal MS.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Mantan Wasekjen Demokrat Nilai AHY Abaikan Jasa Pendiri Partai, Demokrat: Ada SBY Effect yang Besar
Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendapat kritik dari mantan Wasekjen Demokrat, Muhammad Darmizal MS.

Darmizal menilai, AHY mengabaikan jasa perjuangan pendiri partai.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra angkat bicara menanggapi kritikan tersebut.

Adapun, politisi Demokrat yang sudah keluar ini mengkritik gaya kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Menurutnya, AHY saat ini terkesan mengabaikan perjuangan para pendirinya.

Herzaky membantah tudingan tersebut.

Ia mengaku heran dengan klaim mantan kader yang merasa seakan paling berjasa membangun Partai Demokrat.

Berita Rekomendasi

Padahal, kala itu, ada sosok mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ikut andil mendulang kesuksesan bersama Demokrat.

Baca juga: Ternyata China, Tengku Zulkarnain Ucap Selamat Tahun Baru Imlek, Yunarto Wijaya Bereaksi Sebut Ayah

Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Beber Fakta Soal Buzzer, Beda Berpendapat, Curhat dengan Baper

 

Baca juga: Bantah AHY Penuh Intrik, Demokrat Beberkan Bukti Partai Makin Melejit Setelah Dipimpin Putra SBY

"Kalau memang merasa dulu hebat dan sangat berjasa dalam membangun Partai Demokrat 2004-2009."

"Tanpa sadar dan lupa ada namanya faktor "SBY Effect" yang sangat besar di era itu," ungkap Herzaky kepada Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).

Herzaky juga ikut bersuara atas tudingan yang menyebut AHY kurang bersemangat dalam berjuang untuk kemajuan partai.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra (Tribunnews/Istimewa)

Ia pun mencontohkan perjuangan AHY untuk mendapatkan simpati masyarakat dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu.

Kala itu, lanjut Herzaky, AHY diamanahkan Partai untuk memimpin kampanye pemenangan Pileg 2019.

"Beliau (AHY) keliling-keliling ke seluruh pelosok nusantara. Bersinergi dan berkolaborasi dengan kader-kader di seluruh pelosok Indonesia."

"Benar-benar berkeringat, panas-panasan, hujan-hujanan, buat meningkatkan suara Partai Demokrat di 2019."

"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan perjuangan para kader yang dipimpin Mas AHY, Demokrat berhasil meraih 7,77 persen suara," ungkap Herzaky.

Padahal, lanjut Herzaky, Demokrat sebelumnya hanya diprediksi meraih 3-4 persen suara.

Namun, lantaran perjuangan AHY yang tidak mudah itu membuat perolehan suara dalam Pileg 2019 melampaui prediksi.

"Apakah kemudian Mas AHY mengklaim keberhasilan itu atas jasa pribadinya? Tidak. Malah beliau menekankan militansi dan soliditas para kader yang luar biasa sebagai kuncinya."

"Padahal, kita tahu, tanpa sosok beliau, Demokrat tidak bakal meraih setinggi itu suaranya," ungkapnya.

Atas keberhasilan itu, Herzaky menuturkan para pemilik suara dalam partai akhirnya sepakat memilihnya sebagai Ketua Umum.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Partai Demokrat)

"Makanya, para pemilik suara di Partai Demokrat, solid memilih Mas AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres V tahun 2020 lalu."

"Mereka tahu bagaimana sosok dan perjuangan Mas AHY untuk Demokrat," tuturnya.

Untuk itu, ia mempertanyakan tujuan mantan kader hingga pejabat Istana yang melakukan upaya mendongkel kepemimpinan AHY.

Daripada 'membajak' partai lain, Herzaky pun menyarankan agar pihak yang terlibat dalam isu kudeta itu membentuk partai baru.

"Kalau Darmizal atau mantan kader dan kader lainnya yang bersama pejabat Istana melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa melalui rencana KLB."

"Itu sebenarnya mau memperbaiki Partai Demokrat, atau merebut Demokrat yang sedang bagus-bagusnya di mata publik?"

"Silahkan saja membentuk partai baru. Mengapa sibuk mau membajak Partai Demokrat yang sedang naik daun?" tegasnya.

Baca juga: AHY Dinilai Penuh Intrik dan Kurang Semangat, Pendiri Partai Demokrat Khawatir 2024 Ajang Terakhir

Baca juga: Singgung KLB, Pendiri Partai Demokrat Tuding Kepemimpinan AHY Penuh Intrik

Gaya Kepemimpinan AHY Dikritik Mantan Kader

Sebelumnya diberitakan, salah satu senior dan pendiri Partai Demokrat, Muhammad Darmizal MS buka suara mengenai gejolak yang saat ini menimpa Demokrat.

Politisi Demokrat yang sudah keluar ini mengkritik gaya kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Menurutnya, AHY saat ini terkesan mengabaikan perjuangan para pendirinya.

"Analisa saya, pengurus saat ini banyak yang instan."

"Tidak mau paham dengan tetesan darah dan keringat para pendiri yang sekarang diabaikan," kata Darmizal kepada awak media, Selasa (9/2/2021) kemarin.

Ia juga menilai gaya kepemimpinan AHY penuh intrik hingga kurang semangat berjuang dan kebersamaan.

Mantan politikus Demokrat HM Darmizal.
Mantan politikus Demokrat HM Darmizal. (ist)

Ia khawatir, jika gaya kepemimpinan tersebut diteruskan justru membuat Partai Demokrat dihukum oleh sistem demokrasi di Indonesia.

Terlebih, kekhawatirannya juga berdampak pada gelaran Pemilu 2024 mendatang, akan menjadi ajang terakhir yang diikuti Demokrat.

"Bayangkan saja, banyak kader bahkan pendiri yang kecewa dengan Partai Demokrat."

"Juga masyarakat umum yang dulu mengidolakan Partai Demokrat sebagai pilihan terbaiknya saat pesta demokrasi, utamanya pada pemilu tahun 2009," ujar Darmizal.

"Jika caranya seperti ini maka tahun 2024 bisa menjadi pemilu terakhir yang diikuti partai Demokrat," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Eko Sutriyanto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas