Elektabilitas Risma Bisa Ancam Anies dalam Pilkada DKI Mendatang, PDI-P Enggan Berkomentar
Menurut survei, elektabilitas Anies Baswedan bersaing cukup ketat dengan Tri Rismaharani dalam Pilkada DKI mendatang, PDI-P Enggan berkomentar.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh pada Pilkada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2022 telah dirilis.
Survei tersebut datang dari lembaga Media Survei Nasional (Median) pada Senin (15/2/2021) ini.
Hasilnya, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersaing cukup ketat dengan Menteri Sosial Tri Rismaharani.
Dalam skenario hanya dua pasang calon, Anies Baswedan dipilih oleh 45 persen responden dan unggul sebagai petahana.
Namun, yang cukup mengejutkan, elektabilitas Menteri Sosial Tri Rismaharini tak terpaut cukup jauh dari Anies.
Baca juga: Risma Kembali Blusukan di Jakarta, Kali Ini Kunjungi Pemukiman Pemulung di Kalibaru
Baca juga: Anies Baswedan Imbau Masyarakat Tingkatkan Protokol Kesehatan Tekan Penularan Covid-19 di Keluarga
Baca juga: Blak-blakan Susi Pudjiastuti, Tanggapi Duet Anies-Susi di Pilpres 2024 hingga Tuduhan Lawan Jokowi
Dalam rilisnya, Median mencatat Mantan Wali Kota Surabaya itu dipilih oleh 36 persen responden.
Artinya, elektabilitas Anies dan Risma hanya terpaut sebanyak 9 persen.
Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurrahman pun mengatakan, elektabilitas Risma bisa mengancam Anies.
"Meski Anies masih unggul, tapi ini (elektabilitas Risma) mengancam elektabilitas Anies."
"Karena selisihnya hanya di bawah 10 persen, ini sangat rawan," kata Ade Irfan Abdurrahman pada Senin (15/2/2021), dikutip dari Kompas.com.
PDIP Enggan Berkomentar
Terkait dengan ketatnya persaingan elektabilitas Risma dan Anies, Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah enggan berkomentar.
Alasannya, Pilkada DKI Jakarta yang seharusnya dilaksanakan pada 2022 mendatang, belum dapat dipastikan karena revisi UU Pemilu tak jadi dibahas di DPR.
"Pilkada 2022 oleh DPR kan sudah tutup buku proses revisi UUnya," kata Basarah melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).
Di sisi lain, Basarah juga tak menjawab saat ditanya apakah PDI-P tetap akan mencalonkan Risma sebagai Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.
Namun, ia merespons 2024 masih tiga tahun ke depan.
Baca juga: Muncul Nama-nama Calon Gubernur DKI: Anies, Risma, AHY hingga Raffi Ahmad
Baca juga: PKB Lirik Raffi-Agnez di Pilgub DKI, Pengamat: Itu Gimik Sama Seperti Mengendorse Rhoma Pilpres 2014
Baca juga: Pengamat Ingatkan PKB: Raffi Ahmad dan Agnez Mo Tak Beri Jaminan Menang Pilgub DKI
Oleh karena itu, PDI-P dinilai masih memiliki banyak waktu untuk mengkaji dinamika politik yang ada.