Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PERSI: Ruang ICU RS Rujukan Covid-19 di Pulau Jawa Penuh

Namun, ruang isolasi untuk pasien bergejala ringan masih tersedia, terutama di RS yang bukan rujukan Covid-19.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in PERSI: Ruang ICU RS Rujukan Covid-19 di Pulau Jawa Penuh
Tribunnews.com/Reza Deni
Sekjen PERSI dr. Lia G. Partakusuma 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan ruang Intensive Care Unit (ICU) RS rujukan Covid-19 di Pulau Jawa masih penuh, meski dilaporkan jumlah kasus harian positif menurun.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Lia G. Partakusuma, dalam diskusi virtual BNPB bertajuk "Update RS Darurat Wisma Atlet: Dampak PPKM Terhadap Tingkat Hunian Rumah Sakit”, Selasa (16/2/2021).

"Untuk rumah sakit yang punya ICU Covid-19 ini masih penuh terutama di Jawa. Beberapa tempat seperti di Bekasi, Jakarta, ini angkanya masih di atas 60 persen ICU-nya," ucap Lia.

Baca juga: Pemahaman Masyarakat harus Diperkuat untuk Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19 Nasional

Berbeda dengan penggunaan ICU yang masih penuh, Lia menuturkan, ruang isolasi untuk pasien bergejala ringan masih tersedia, terutama di RS yang bukan rujukan Covid-19.

Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ruangan di tower 7 lantai 1, 2, dan 3 Wisma Atlet dimodifikasi menjadi ruang ICU, radiologi, hingga farmasi. Rumah sakit ini siap dioperasikan pada Senin (23/3). Warta Kota/Alex Suban
Para pekerja menyiapkan peralatan di Ruang ICU di Tower 7 Wisma Atlet yang menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020). Ruangan di tower 7 lantai 1, 2, dan 3 Wisma Atlet dimodifikasi menjadi ruang ICU, radiologi, hingga farmasi. Rumah sakit ini siap dioperasikan pada Senin (23/3). Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Terlebih pula, adanya kebijakan Menteri Kesehatan yang meminta RS menambah tempat tidur lebih dari 30 persen.

"Beberapa minggu yang lalu Menteri Kesehatan meminta menambah jumlah kapasitas sehingga ada relaksasi menambah menjadi 30% lebih banyak daripada sebelumnya," terang Lia.

Berita Rekomendasi

"Angka tempat tidur yang cukup ini dengan ditambahnya kalau kita lihat memang beberapa hari ini tampak sedikit ada penurunan ya itu menyebabkan bahwa nampaknya rumah sakit ini agak sedikit longgar. Ini hanya terjadi ini yang itu adalah di rumah sakit bukan rujukan Covid-19," sambung dia

Meski demikian, ia belum bisa menyimpulkan adakah hubungan antara pelaksanaan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali dengan penurunan pemakaian tempat tidur tersebut.

"Rasanya belum bisa kami pastikan, karena dampak itu setelah satu atau dua minggu setelah ada strategi baru," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas