PROFIL Irjen Nana Sudjana, Eks Kapolda Metro Jaya yang Kini Menjabat Jadi Kapolda Sulut
Simak Profil lengkap Irjen Nana Sudjana, eks Kapolda Metro Jaya yang sekarang mutasi jabatan menjadi Kapolda Sulut.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Irjen Pol Nana Sudjana, mantan Kapolda Metro Jaya yang kini mutasi menjadi Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (18/2/2021).
Setelah dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya, Nana sempat dimutasi sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri.
Pencopotan jabatan Kapolda Metro Jaya itu diduga terkait dengan pembiaran kerumunan massa Rizieq Shihab di Petamburan bulan November lalu.
Mutasi jabatan Nana yang kini menjadi Kapolda Sulut tertuang pada Surat Telegram Kapolri Nomor ST/318/II/KEP./2021 tertanggal 18 Februari 2021.
Total ada 25 pejabat polisi yang dimutasi atau dipromosikan pada telegram itu.
Baca juga: Daftar Jenderal Polisi yang Dimutasi: Mulai Kapolda Sumut, Papua, hingga Eks Kapolda Metro Jaya
Kehidupan Pribadi Nana Sudjana
Dikutip dari Warta Kota, Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965.
Ia merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1988 pada bidang intel.
Sebelumnya, Nana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo tahun 2010 yang saat itu Wali Kotanya adalah Jokowi.
Nana Sudjana kemudian digantikan Listyo Prabowo yang kini menjadi Kapolri.
Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng tahun 2011.
Lalu beralih Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri pada tahun 2012 dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada tahun 2013.
Pada 2014, ia menjadi Dirintelkam Polda Jawa Timur.
Ia juga pernah menjadi Wakapolda Jambi pada 2015 dan Wakapolda Jawa Barat pada 2016.
Jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.
Pada 7 Januari 2020, ia mengemban amanat sebagai Kapolda Metro Jaya ke-39 menggantikan Gatot Eddy Pramono yang dilantik sebagai Wakapolri.
Prestasi Nana Sudjana
Prestasi Nana Sudjana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol.
Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya, beberapa waktu lalu, menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan 'Geng Solo' di Polri.
Ini karena selain Nana, sebelumnya Listyo Sigit Prabowo, juga mantan Kapolresta Solo, terlebih dahulu promosi menjadi Kabareskrim.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Syahputra Pane mengatakan tantangan berat yang dihadapi Nana Sujana di Polda Metro Jaya.
Baca juga: Sempat Dicopot Karena Kasus Kerumunan Rizieq, Irjen Nana Sujana Kini Ditunjuk Jadi Kapolda Sulut
Tantangan itu adalah kemacetan lalu lintas yang luar biasa di Jakarta dan sempat 'memperangkap' Presiden Jokowi dalam kesemrawutan lalu lintas.
"Soal lalulintas ini perlu menjadi prioritas Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya," katanya.
Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal.
"Nana Sudjana perlu aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan, seperti yang dilakukan Gatot selama ini."
"Sedangkan kriminal lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih tergolong wajar," ucapnya.
Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
Saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Nana sempat berjanji akan mengawal penyidikan kasus penyiraman air keras pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Janji ini disebut Nana setelah Polri mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan pada 26 Desember 2020.
"Saya akan mengawal kasus ini, terus mengawal," tutur Nana di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Sayangnya, tetap ada rasa ketidakpuasan atas pengungkapan kasus itu.
Selama memimpin Polda Metro Jaya, terdapat beberapa kasus yang mendapat sorotan karena berhasil ditangani Nana, yakni penyerangan kelompok John Kei pada Juni tahun 2020.
Lalu, ia juga berhasil mengungkap kasus pencabulan 305 anak di Jakarta yang melibatkan WNA asal Perancis.
Baca juga: Usai Serah Terima Jabatan di Mabes Polri, Eks Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana Bungkam
Jabatan Kapolda Metro Jaya Dicopot
Pada bulan November lalu, eks Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot dua Kapolda yang dianggap tidak melaksanakan perintah dalam penegakan protokol kesehatan terkait pencegahan penularan Covid-19.
Satu di antaranya Irjen Pol Nana Sudjana.
Pencopotan itu berdasarkan surat telegram rahasia Kapolri Nomor ST3222/XI/KEP/2020 yang tandatangani tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.
"Ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," kata Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, diwartakan Tribunnews sebelumnya, Senin (16/11/2020).
Diduga, jabatan Nana sebagai Kapolda Metro Jaya dicopot terkait pembiaran kerumunan massa Habib Rizieq di Petamburan bulan November lalu.
Lalu, Nana dimutasikan menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri di Mabes Polri.
Nana menyebutkan mutasi merupakan hal yang biasa dalam berdinas dalam pemeriksaan institusi negara. Dia pun menerima pemindahan jabatannya baru di Mabes Polri.
"Jadi saya rasa ini suatu hal yang biasa dalam hal kita berdinas."
"Sama dengan TNI gitu kan, saya rasa di Pemda juga demikian. Jadi mutasi adalah suatu hal biasa," tukasnya, Kamis (19/11/2020).
(Tribunnews.com/Shella/Igman Ibrahim)(TribunWartaKota/Budi Sam Law Malau)(Kompas.com/ Haryanti Puspa Sari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.