Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Pemecatan 7 Kader Justru Bisa Mempercepat KLB Partai Demokrat

Pengamat politik Ninoy Karundeng memprediksi kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat akan terlaksana, cepat atau lambat.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat: Pemecatan 7 Kader Justru Bisa Mempercepat KLB Partai Demokrat
Kolase Tribunnews.com
SBY dan Jhoni Allen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ninoy Karundeng memprediksi kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat akan terlaksana, cepat atau lambat.

Ninoy mengemukakan prediksinya, melihat sejumlah faktor yang memicu kisruh internal partai berlambang mercy itu makin meruncing.

Faktor utama, menurutnya, adalah kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat yang belum mumpuni.

Faktor lainnya adalah penguasaan pimpinan Demokrat dalam satu keluarga, serta Demokrat kehilangan elan vital dan raison d’etre.

Baca juga: Sebut Demokrat Krisis Kepemimpinan, Jhoni Allen: AHY di Puncak Gunung tetapi Tidak Pernah Mendaki

“Berbagai faktor lain ikut mengakselerasi konflik internal Demokrat menjadi konflik keluar partai, karena SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memainkan kartu playing victim, menggoreng isu kudeta,” jelasnya mengomentari kisruh Partai Demokrat di Jakarta, Senin (1/3/2021).

Lebih lanjut dijelaskan Ninoy, pola dan strategi playing victim alias merasa dizalimi, yang dipraktikkan oleh SBY adalah dengan menyalahkan eksternal Demokrat.

Padahal, menurut Ninoy, isu adanya KLB disebabkan oleh kepemimpinan keroposnya kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan SBY.

Berita Rekomendasi

“AHY dan SBY di Demokrat tidak memiliki elan vital sama sekali. Sehingga sejak dikuasai oleh Dinasti Cikeas, Demokrat tidak memiliki raison d’etre sebagai partai,” papar Ninoy.

Ninoy Karundeng mencontohkan, meskipun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikuasai oleh trah Soekarno.

"Namun sosok Bung Karno sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi yang jelas serta sepak terjang Megawati yang membela wong cilik membuat PDIP tetap menjadi partai besar pascareformasi."

Sementara Demokrat dengan AHY dan pentolan partai termasuk SBY tidak mampu menarik dukungan publik. Penyebabnya adalah persepsi terhadap SBY di mata publik sebagai sosok yang suka mencampuri urusan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut Ninoy, ketiadaan raison d’etre karena Demokrat tidak memiliki tokoh yang mumpuni, dan hilangnya elan vital dalam Demokrat membuat survei elektabilitas Demokrat merosot.

Penyebabnya, lanjut Ninoy, karena AHY ditarik dari militer dengan pangkat mayor, maka dia sebenarnya belum matang sebagai calon pemimpin.

Pencalonan AHY di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, dinilainya, menjadi contoh kegagalan politik peram mangga, AHY dipaksa matang oleh SBY.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas