KLB Partai Demokrat, Max Sopacua: Ungkap Borok SBY di Masa Lalu
Max mengungkapkan, alasan utama terselenggaranya KLB ini kerana adanya sumbatan di internal partai dengan lambang mercy ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SIBOLANGIT -- Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, di hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara rencananya digelar hari ini, Jumat (5/3/2021) ini.
Namun hingga lepas siang ini, belum juga dimulai, dan pengamatan Tribun Medan, suasananya masih landai.
Meski demikian, di lokasi hotel terlihat salah satu anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua sempat berada di depan aula.
Para awak media yang mengetahui keberadaan Max langsung meminta keterangan terkait KLB ini.
Baca juga: Massa Berkaus Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat Mulai Padati Lokasi KLB Demokrat
Max mengungkapkan, alasan utama terselenggaranya KLB ini kerana adanya sumbatan di internal partai dengan lambang mercy ini.
Dirinya mengatakan, kondisi ini bahkan sudah terjadi sejak waktu yang cukup lama.
"Latar belakang yang mengakibatkan terjadinya KLB ini karena adanya kesumbatan yang terjadi bertahun-tahun," ujar Max.
Max menjelaskan, kondisi ini dimulai dari terselenggaranya KLB di Bali sekitar tahun 2013 lalu.
Baca juga: Muncul Orang-orang Kenakan Kaus Bergambar Moeldoko di Hotel Digelarnya KLB Partai Demokrat
Dirinya mengatakan, saat itu Partai Demokrat mengadakan KLB untuk menggusur Anas Urbaningrum dari kepemimpinan sebagai ketua umum karena tersandung kasus korupsi.
Dirinya mengungkapkan, saat itu pada KLB tersebut terpilihlah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagian ketua umum menggantikan Anas.
Dirinya mengatakan, saat itu pihak Partai Demokrat mendukung penuh SBY untuk menjadi ketua umum.
"Di situ kita mendukung penuh pak SBY untuk jadi ketua umum, karena ini untuk menyelamatkan partai setelah pak Anas tersandung masalah," katanya.
Baca juga: Tetap Setia kepada AHY, Demokrat Aceh Pastikan Tak Ada Pengurus yang Hadiri KLB di Sibolangit
Kemudian, pada saat itu SBY berjanji untuk kembali membuka regenerasi kepemimpinan partai.
Namun, saat kongres di Surabaya pada tahun 2015 SBY kembali terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi.
"Jadi kami merasa apa yang dijanjikan saat 2013, tidak terlaksana. Malah dulu saat 2015 ada nama Marzuki Ali tersendat juga untuk menjadi calon, sehingga kembali terjadi aklamasi," ucapnya.
Max menjelaskan, saat itu kondisi masih terbilang cukup kondusif di mana kinerja partai masih bisa terus berlangsung.
Dan mereka percaya nanti saatnya regenerasi, partai ini juga akan berkembang semakin baik.
Namun, yang kembali menjadi personalan saat kongres yang digelar pada tahun 2020 lalu, hasil kongres menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih menjadi ketua umum.
Diketahui, AHY merupakan anak kandung dari SBY yang menggantikan SBY menjadi ketua umum.
"Tapi ternyata regenerasi ini timpang juga, karena regenerasi malah jatuh ke anak pak SBY yaitu pak AHY," ungkapnya.
Dengan ini, pihaknya melihat jika regenerasi yang dijalankan oleh SBY tidak sesuai dan tidak sejalan dengan apa yang diinginkan oleh partai.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan yang kurang dirasa pas adalah kongres yang seharusnya dijalankan dengan sistem yang matang, malah dijalankan hanya dengan waktu empat jam.
Di mana hasil kongres tersebut, menetapkan AHY menjadi ketua umum.
(Muhammad Nasrul/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Max Sopacua Beber Borok SBY yang Buat Kader Demokrat Ngotot Gelar KLB untuk Lengserkan AHY