Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE KLB Demokrat: Peserta Pakai Kaus Bergambar Moeldoko, Gubernur Ancam Bubarkan

Berikut ini update dari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diadakan oleh sejumlah kader yang telah dipecat.

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in UPDATE KLB Demokrat: Peserta Pakai Kaus Bergambar Moeldoko, Gubernur Ancam Bubarkan
TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Simpatisan datang ke lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) dengan menggunakan baju kaus bergambar Moeldoko, Jumat (5/3/2021) 

Herri meminta agar Polda maupun Polres membubarkan KLB yang dianggap ilegaal ini.

"Ini adalah KLB illegal dan telah kita laporkan ke Polisi," sebut Herri.

Menurut Herri, pertemuan tersebut juga menimbulkan kluster baru Covid-19 di Sumut.

4. Gubernur Minta KLB Dibubarkan

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memastikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan 500 ruangan dan 500 alat pelindung diri (APD) untuk mengantisipasi virus Corona.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (Victory Arrival Hutauruk/Tribun Medan)

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bereaksi atas KLB Demokrat di wilayahnya.

Mantan Pangkostrad itu tak ingin KLB Partai Demokral sebagai klaster lonjakan Covid-19 di Sumatera Utara.

Dia pun memerintahkan Satgas Covid-19 Sumut mendatangi The Hill Hotel Sibolangit, lokasi KLB Partai Demokrat.

Berita Rekomendasi

Perintah itu dilakukan untuk mengecek izin gelaran KLB Partai Demokrat di lokasi tersebut.

"Nanti saya cek kepada satgas. Kalau di satgas bilang tidak ada (izin) kita usir. Hey tidak ada kegiatan tak berizin di sini," ucap Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, dikutip dari TribunMedan

Kata Edy, ada atau tanpa perintah dirinya, Satgas Covid-19 Sumut wajib turun ke lokasi.

Karena sudah menjadi tugas Satgas untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Sumut.

"Pasti (Satgas) otomatis itu, begitu dengar datang. Satgas itu berkuasa. Wartawan pun perlu datang ke sana siapkan mobil," sebutnya.

Edy menyebutkan ketegasan bukan berarti mendukung salah satu kubu dari Partai Demokrat, tetapi hanya menjalankan aturan agar pandemi covid-19 di Indonesia, khususnya Sumut bisa segera teratasi.

"Saya bukan provokator ya," ucap Edy.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunMedan/Mustaqim Indra Jaya/Muhammad Nasrul/Arjuna Bakkara)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas