Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Datangi KPU dan Kemenkumham, Kubu AHY Dinilai Terlalu Panik

Terlebih, dalam KLB itu menetapkan Kepala Staf Presiden (Moeldoko) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Datangi KPU dan Kemenkumham, Kubu AHY Dinilai Terlalu Panik
Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi KPU dan menyerahkan berkas kepada Plt Ketua KPU, Ilham di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/3/2021). AHY bersama pimpinan DPD Partai Demokrat menyambangi KPU untuk menyerahkan berkas kepengurusan yang sah sesuai Kongres V Partai Demokrat. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi kantor KPU dan Kemenkumham pada Senin (8/3/2021) lalu.

AHY bersama 34 Ketua DPD serta perwakilan DPC Partai Demokrat ingin menegaskan bahwa tindakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang terjadi di dalam kubu Partai Demokrat adalah tidak sah.

Terlebih, dalam KLB itu menetapkan Kepala Staf Presiden (Moeldoko) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca juga: Darmizal Mengaku Berjasa Menangkan SBY jadi Ketua Umum, Demokrat: Kebohongan dan Fitnah Besar

Menanggapi hal itu, Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, apa yang dilakukan AHY itu merupakan bentuk kepanikan

Karyono juga nenyebut, kepanikan kubu AHY semakin nampak ketika mendatangi KPU. Upaya kubu AHY mendatangi Kemenkumham dan KPU secara tersirat bisa dinilai sebagai bentuk kepanikan.

"Meski langkah kubu AHY mendatangi KPU sah-sah saja, tetapi langkah tersebut justru menunjukkan AHY terlalu panik," kata Karyono kepada Tribunnews, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Sebut Pemerintah Dukung KLB, Andi Mallarangeng Diancam Dipolisikan Demokrat Kubu Moeldoko

BERITA REKOMENDASI

Padahal, kata Kartono, kubu AHY menilai KLB Deli Serdang abal-abal, melanggar AD/ART, tidak sah dan tidak memiliki legitimasi.

Selain itu, kubu AHY selalu mengatakan bahwa dukungannya masih sangat solid.

"Maka semestinya, kubu AHY tidak reaksioner dan tetap tenang menghadapi gejolak yang terjadi sambil ngopi-ngopi," jelas Karyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas