Satgas Covid-19 Ingatkan Risiko Berpergian dan Berkumpul saat Libur Panjang
Dewi Nur Aisyah berharap masyarakat dapat belajar dari lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah berharap masyarakat dapat belajar dari lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang.
Sehingga keinginan memanfaatkan hari libur untuk untuk berkumpul atau turut dalam keramaian dapat ditekan.
Baca juga: Besok Libur, Satgas Covid Ingatkan Pekan Ini Bukan Long Weekend, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
"Bukan masalah liburan yang salah tapi libur ini memberikan peluang 1 orang-orang menjadi berkumpul dalam satu waktu dalam satu tempat yang sama sehingga potensi penularan serta tidak ada kedisiplinan pada protokol kesehatan," ungkap Dewi pada konferensi pers virtual bertajuk "Covid-19 Dalam Angka: Pembelajaran Berharga Covid-19” pada Rabu (10/3/2021)
Ia memaparkan, penambahan kasus terjadi pada 2 minggu setelah liburan.
Seperti pada Agustus dan September, kasusnya rata-rata hanya 7 ribu paling tinggi 22 ribu, naik langsung 45 ribu.
Baca juga: Menaker Imbau Pekerja Tunda Bepergian ke Luar Kota Jelang Libur Isra Miraj dan Nyepi
Kemudian saat liburan di November - Desember ini jauh lebih tinggi lagi peningkatannya sampai 75 ribu kasus.
Dan terakhir Desember-Januari 130 ribu kasus naiknya.
"Kita melihat 10 sampai 14 hari setelah libur panjang selesai angka kasus kita mulai naik," ucapnya.
Menurutnya saat liburan memiliki potensi untuk berkerumun tinggi sehingga berisiko tertular Covid-19, apalagi penerapan protokol kesehatan jaga jarak di masyarakat masih kurang.