Soal Penembakan 6 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua Siapkan 2 Jilid Buku Putih
Marwan Batubara adalah Sekretaris Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar Front Pembela Islam (FPI), tim advokasi yang dibentuk Amien Rais
Editor: Hendra Gunawan
Selang beberapa waktu kemudian, Abdullah mengaku menerima surat balasan dari Kemenko Polhukam terkait permintaan bertemu dengan Jokowi pada 24 Februari 2021.
Baca juga: Bareskrim Polri Kantongi Potensial Tersangka Kasus Unlawful Killing terhadap 6 Laskar FPI
Dalam surat itu, TP3 diminta Kemenko Polhukam mendatangi Bareskrim Polri untuk mendiskusikan kematian enam orang laskar FPI.
Tak puas, TP3 lantas mengirimkan surat kembali ke Presiden Jokowi pada 4 Maret 2021 lalu agar digelar pertemuan membahas kasus 6 Laskar FPI.
"Kemungkinan pertama, surat TP3 yang lalu tidak sampai ke presiden tapi hanya ke Menkopolhukam. Itu lah sebabnya surat TP3 dijawab oleh Menko Polhukam," kata Abdullah.
Selain itu, Abdullah juga mengatakan pihak Istana baru merespons surat itu kemungkinan karena akan digelarnya agenda Mubahalah dan rencana tahlilan nasional pada 16 Maret 2021 nanti.
"Itu kemungkinan membuat presiden mau terima TP3," kata dia.
Terkait permintaan istana agar TP3 memberikan bukti dugaan pelanggaran HAM berat atas terbunuhnya 6 laskar FPI, Abdullah berjanji akan memberikan bukti itu ke Jokowi dalam waktu dekat.
Ia menyebut sejumlah bukti itu akan diserahkan dalam bentuk dokumen bertajuk 'buku putih' yang tengah disusun oleh TP3.
"Bukti-bukti itu disusun dalam buku putih yang terdiri dari dua jilid," kata Abdullah.
Abdullah mengungkapkan, nantinya isi buku memuat secara terperinci peristiwa penembakan tersebut. Mulai dari pengawalan hingga penembakan laskar khusus eks pemimpin FPI Rizieq Shihab.
Menurut dia, pembuatan buku putih sekaligus bagian dari langkah menuntut keadilan dalam penegakan hukum.
"Buku putih itu nanti akan disampaikan ke semua pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Abdullah Hehamahua.
Meski demikian, Abdullah tak merinci waktu pasti atau tenggat buku putih tersebut rampung dikerjakan.
Ia hanya memastikan nantinya Presiden Joko Widodo juga akan menerima saat buku tersebut rampung disusun. "[Akan diserahkan] setelah selesai penulisan buku putih tersebut," sambung dia.(tribun network/fik/dod)