Terawan Jawab Kritik BPOM Soal Vaksin Nusantara Belum Diuji ke Hewan
Terawan mengatakan uji klinis pada hewan terhadap vaksin Nusantara sudah dilakukan di Amerika Serikat, AIVITA Biomedical.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
"Kami harus mematikan keamanannya dan dia sudah tidak terkandung dalam sel dendritik, oleh karena itu kami meminta dilakukan uji pre klinik pada hewan," imbuhnya.
Karena peneliti vaksin Nusantara tetap kekeh tak akan melakukan uji coba pada hewan, Rizka mengatakan pihaknya akhirnya memberi perizinan dengan syarat penelitian pertama hanya dilakukan kepada tiga subjek saja.
"Karena tidak dilakukan kami memberikan kondisional dengan menyatakan bahwa dilakukan dulu di tag orang pertama. Karena kami sangat berhati-hati, first in human ini harus benar-benar dipastikan ini aman dan kami meminta pengujian apakah ada residu antigen di dalam sel dan kritiknya. Dari antigen yang diimpor dari AIVITA itu kami ingin tahu bagaimana residunya dan apakah itu masuk ke dalam tubuh pasien tersebut," ujar Rizka.
Apa Itu Vaksin Nusantara? Ini Pengertian hingga Cara Kerja Vaksin Nusantara
Vaksin Nusantara merupakan vaksin untuk melawan virus corona yang tengah dikembangkan dan diuji di Indonesia.
Vaksin ini dipelopori oleh Dokter Terawan bersama tim peneliti di laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah, dan Universitas Diponegoro (Undip).
Kini, Vaksin Nusantara sudah memasuki uji klinis tahap 2.
Pengembangan Vaksin Nusantara dilakukan Terawan bersama tim peneliti di laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
"Kami bersama-sama dengan teman-teman dari Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan juga dengan Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi Semarang ini bahu-membahu mewujudkan vaksin berbasis dendritic cell," kata Terawan saat diwawancarai KOMPAS TV.
Lantas, apa itu Vaksin Nusantara?
Vaksin Nusantara
Vaksin Nusantara merupakan vaksin untuk melawan Covid-19 yang sedang dikembangkan di Indonesia.
Meski ada beberapa vaksin yang dikembangkan, namun Vaksin Nusantara ini cukup menyita perhatian publik.
Saat ini, vaksin tersebut masih harus melewati beberapa fase untuk uji klinis.
Apakah vaksin sudah bisa diberikan atau masih harus dikembangkan lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.