Jika KLB Demokrat Disahkan, Hubungan SBY dan Jokowi Akan Memanas
hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang relatif baik selama ini, dikhawatirkan memanas.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga mengungkapkan, hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang relatif baik selama ini, dikhawatirkan memanas.
Hal itu bisa terjadi kata Jamiluddin apabila Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara disahkan oleh kepemimpinan Presiden Jokowi.
Karena katanya, jika dipandang secara kasat mata KLB ini tidak memenuhi dasar hukum baik Undang-Undang Partai Politik maupun AD/ART Partai Demokrat.
"Kalau Jokowi melalui Menteri Hukum dan HAM mensyahkan hasil KLB Deli Serdang, maka keberpihakan pemerintah sulit untuk dibantah. Hal ini kiranya akan memicu kemarahan SBY terhadap Jokowi," kata Jamilludin dalam keterangan resminya, Jumat (12/3/2021).
Lebih lanjut kata dia, jika hal tersebut terjadi maka dapat memicu konstelasi atau keadaan politik nasional yang dinilai akan makin tidak terkendali.
Tidak hanya itu, panasnya hubungan SBY dan Jokowi juga kata dia, membahayakan kondusivitas politik nasional.
Terlebih katanya akan memicu kemarahan pendukung SBY yang akan sulit untuk dikendalikan.
Karena menurutnya, baik SBY maupun Jokowi memiliki jumlah pengikut yang banyak dari masing-masing pihaknya.
Baca juga: Kata Mahfud MD soal Dualisme Demokrat dengan PDIP era Orde Baru, Singgung soal Keterlibatan Rezim
"Kalau para pengikut kedua belah pihak turut terlibat dalam konflik tersebut, maka akan semakin kacaulah politik nasional," ungkapnya.
Jadi, kata Jamiluddin kalau hubungan SBY dengan Jokowi memanas, dikhawatirkan terjadi peningkatan kekacauan politik dalam jangka panjang.
Oleh karena itu dirinya meminta Presiden Jokowi untuk bijak menanggapi konflik yang terjadi guna menjaga hubungan baik di antara keduanya.
"Ini akan membuat politik nasional tetap kondusif, sehingga bangsa ini dapat fokus mengatasi Covid-19 dan terpuruknya ekonomi nasional," tukasnya.
Jamilludin mengatakan selama ini hubungan SBY dengan Presiden Jokowi relatif baik. SBY juga kata dia, tidak pernah secara frontal mengkritik Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.