Sulap Bali Jadi Rumah Kedua, Sandiaga Uno Dorong Long Term Visa bagi Wisatawan Mancanegara
Fenomena yang terjadi selama setahun belakangan disoroti Menparekraf Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pandemi covid-19 berdampak langsung terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), termasuk bisnis properti di sejumlah kawasan strategis Bali.
Tidak ada kunjungan wisatawan membuat bisnis penginapan seperti hotel maupun house guest gulung tikar, begitu juga dengan mangkraknya pembangunan penginapan.
Fenomena yang terjadi selama setahun belakangan disoroti Menparekraf Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Presiden Prediksi Pariwisata Bali Pulih di Semester II, Begini Permintaannya ke Sandiaga Uno
Menurutnya, seiring dengan pembukaan kembali Pulau Dewata lewat konsep travel bubble, program staycation pun harus direalisasikan.
Sehingga geliat bisnis properti di Balil dapat kembali pulih seperti sedia kala.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno usai berbincang dengan sejumlah pimpinan hotel terkemuka di Ubud, Bali pada Selasa (16/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan tren digital nomad atau seseorang yang bekerja tanpa terikat oleh waktu dan tempat kini tengah marak di seluruh dunia.
Baca juga: Sandiaga: Pertengahan Juli, 2 Juta Masyarakat Bali Diharapkan Sudah Divaksin
Pandemi covid-19 katanya mengubah gaya hidup masyarakat yang semula harus bekerja di kantor menjadi bebas, tanpa terbatas ruang dan waktu.
Tren tersebut dinilai Sandiaga Uno sangat mungkin diterapkan di Bali.
Mengingat Bali yang memiliki keindahan alam dilengkapi dengan infrastruktur telekomunikasi mumpuni.
"Kita lihat trennya ini adalah digital nomad-staycation. Jadi kalau bekerja di Bali dan tidak terlalu jauh dari pantai, ini akan sangat menjadi daya tarik, apalagi dengan cuaca yang bagus, budaya yang sangat indah dan masyarakat yang sangat ramah," ungkap Sandiaga Uno.
"Bali menawarkan gaya hidup yang sehat, juga propertinya dalam kondisi yang baik dan tentunya kulinernya semakin terjangkau. Ini adalah afirmasi bahwa Bali segera bergerak dan bangkit kembali," tambahnya.
Merujuk hal tersebut, Sandiaga Uno menyampaikan pihaknya bersama Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia tengah merumuskan long term visa.
Berbeda dengan visa kunjungan sebelumnya, long term visa dijelaskannya memiliki masa waktu lima tahun serta dapat diperbaharui.
"Ini menjadi satu pra syarat utama agar lebih banyak masyarakat dunia digital nomad mempertimbangkan Bali sebagai second home (rumah kedua) dan semakin banyak orang yang bekerja di rumah," ungkap Sandiaga Uno.
Lewat banyaknya wisatawan mancanegara yang menjadikan Bali sebagai 'rumah kedua', bisnis properti di Bali diyakininya akan tumbuh.
Dengan begitu, lanjutnya, ekonomi Balil akan segera bangkit lewat penciptaan lapangan kerja serta penyerapan tenaga kerja seluas-luasnya.
"Investasi di properti pariwisata adalah salah satu pilar untuk menghidupkan kembali perekonomian bangsa setelah pandemi covid-19," ungkap Sandiaga Uno.
Semoga upaya kita bisa segera terealisasi, saya yakin ini adalah kekuatan dunia usaha dan masyarakat bahu membahu untuk bukan hanya untuk bertahan, tapi bisa mengambil peluang dan mencetak pemenang," jelasnya.