Dukungan Mengalir ke AHY dari Aktivis, Buruh dan Komika Pasca Kisruh Kudeta Partai Demokrat
AHY mengatakan dukungan yang datang berasal dari aktivis 1998, para komika hingga perwakilan buruh di Tangerang dan Karawang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim partainya mendapat dukungan dari sejumlah kalangan setelah isu kudeta atau Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) mengemuka.
AHY mengatakan dukungan yang datang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis 1998, para komika hingga perwakilan buruh di Tangerang dan Karawang.
Mereka, kata AHY, hadir di Mimbar Demokrasi, di Taman Politik DPP Partai Demokrat, Senin (15/3) untuk menyampaikan aspirasinya.
Samson Tanjung, aktivis 98, menyebut pembegalan partai politik merupakan pertanda bahwa demokrasi yang berlangsung hari ini adalah demokrasi yang brutal dan kriminal.
“Kita harus berjuang sekeras kerasnya, sekuat kuatnya dan sehormat hormatanya. Kita mesti meretas dalam kesatuan nasional, memperjuangkan kedaulatan rakyat. Mari bangun persatuan nasional, gandeng parpol yang pro rakyat," tegas Samson, dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Jhoni Allen Yakin KLB Disetujui Pemerintah, Klaim Sudah Penuhi Persyaratan Undang-undang
Di sisi lain, AHY mengucapkan terima kasih atas kedatangan berbagai masyarakat sipil di Kantor DPP Partai Demokrat untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan, sekaligus memperjuangkan demokrasi di Indonesia.
Baca juga: Terungkap, Ini 10 Nama Kubu KLB yang Digugat Partai Demokrat ke PN Jakarta Pusat
“Ini bukan hanya rumah besar Partai Demokrat, tetapi menjadi rumah besar rakyat Indonesia, dari manapun kita berasal, tidak mengenal suku, agama, ras dan etnis, dan juga tidak mengenal aspirasi politiknya,” ungkap AHY.
Dukungan ini disebut AHY akan memperkuat semangat Partai Demokrat untuk melawan GPK PD dan menyelamatkan demokrasi.
“Kita tahu bahwa hari ini Indonesia sedang menghadapi ujian demokrasi. Kami, keluarga besar PD, juga tengah mengalami ujian dan tantangan. Ada upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan segala cara untuk mengancam dan mengoyak-ngoyak kedaulatan, kehormatan dan eksistensi PD," tegas AHY.
Menurut AHY, demokrasi adalah amanat reformasi 1998. Jangan sampai mundur ke belakang. Jika itu yang terjadi, artinya bangsa Indonesia ahistoris, mundur sebagai bangsa.
“Saya ucapkan terima kasih teman-teman yang telah hadir secara sukarela, terpanggil untuk juga menyuarakan kebenaran dan keadilan, sekaligus memperjuangkan demokrasi di Indonesia,” pungkasnya.