Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Penyebab Jutaan Warga Indonesia Pilih Berobat di Malaysia Inbox

Semisal telah membuat janji akan datang, maka ada perawat yang bersiaga di depan rumah sakit, menanti kedatangan si pasien.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Penyebab Jutaan Warga Indonesia Pilih Berobat di Malaysia Inbox
istimewa
Dubes RI untuk Malaysia, Hermono 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah warga Indonesia yang memilih berobat ke Malaysia terus naik setiap tahunnya.

Berdasarkan catatan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network, Domuara D. Ambarita, warga Indonesia yang memilih berobat ke Malaysia pada tahun 2015 sebanyak 600 ribu orang.

Angka tersebut naik menjadi 900 ribu pada tahun 2018. Pada 2019, warga Indonesia yang memilih berobat ke Malaysia bahkan mencapai 1,2 juta orang.

Baca juga: Dubes RI Sebut Ada 2,7 Juta Pekerja Migran Indonesia di Malaysia, 50% Diantaranya Ilegal

Dubes RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, kebanyakan warga Indonesia yang berobat ke Malaysia berasal dari Medan.

Mereka kebanyakan berobat ke Pulau Pinang dan Malaka, Malaysia, lantaran jaraknya lebih dekat.

"Pertama begini, yang kita lihat memang faktor jarak Pinang - Medan. Kebanyakan ke Pinang dan Malaka, faktornya jarak, lebih dekat," kata Hermono saat berbincang dengan Redaksi Tribun Network, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: TKI Ilegal Jadi Korban Pembunuhan di Malaysia, Istri Mohon Bantuan Dana untuk Pulangkan Jenazah

Berita Rekomendasi

Hermono mengungkapkan, berdasarkan yang pernah dia alami, atensi pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit-rumah sakit di Malaysia jauh lebih bagus daripada di Indonesia.

Semisal telah membuat janji akan datang, maka ada perawat yang bersiaga di depan rumah sakit, menanti kedatangan si pasien.

"Kalau berobat di sini (Malaysia), misal diawali membuat janji akan datang jam sekian, itu di depan pintu rumah sakit (perawat) sudah menunggu saya," ujar Hermono.

Pelayanan seperti itu tidak hanya diberikan kepada Hermono sebagai Dubes RI untuk Malaysia, tapi juga kepada masyarakat sipil.

Baca juga: Tarifnya Murah, Kini Tol Laut Jadi Andalan Masyarakat Perbatasan Kaltara dan Malaysia

"Bukan karena saya Dubes, tetapi teman-teman diplomat pun kalau mau berobat, dia sudah ditunggu di depan rumah sakit untuk mengurus pemeriksaan," ujar Hermono.

Alasan lain mengapa warga Indonesia memilih berobat ke Malaysia yaitu biaya pengobatan yang tidak terlalu mahal.

Selain itu obat yang diberikan kepada pasien juga tidak bermacam-macam, hanya sesuai yang dikeluhkan.

"Kalau di kita (Indonesia) berobat itu obatnya macam-macam. Di sini (Malaysia) diberikan yang perlu saja. At the end, pengobatan di sini bisa jadi lebih murah," sambung dia.

"Rumah sakitnya ramah, obatnya lebih pasti dan tidak terlalu banyak, serta (biaya pengobatan) tidak begitu mahal," sambung Hermono.

Di samping faktor-faktor yang telah disebut Hermono, ada juga faktor psikologis yang melatari warga Indonesia memilih berobat ke Malaysia.

"Juga ada faktor psikologis yang menjadi daya tarik tersendiri. Kalau ditanya, berobat di mana? berobat di luar negeri, Malaysia, kan hebat bisa berobat di luar negeri," kata dia.

"Jadi ada nilai tambahnya, mungkin keluarganya ikut piknik ke Malaysia, mengantar. Biayanya tidak lebih mahal, akses mudah, lalu ada nilai psikologis. Jadi itu juga punya daya tarik," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas