Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasto dan Eriko Menyapu Sebelum Tebar Benih Ikan Bareng Babeh Idin

Hasto dan Eriko menyapu sebelum Tebar Benih Ikan Bareng Babeh Idin di Kali Pesanggrahan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hasto dan Eriko Menyapu Sebelum Tebar Benih Ikan Bareng Babeh Idin
Ist
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyapu sebelum menebar benih ikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai menanam pohon di Waduk Rawa Lindung Pesanggrahan, Jakarta, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tak berhenti dengan kegiatan merawat lingkungan. 

Bersama Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, Hasto mengarah ke tempat Chaerudin, atau akrab disapa Babeh Idin, yang dikenal sebagai aktivis penjaga lingkungan hidup Pesanggrahan Sangga Buana. 

Lokasinya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang masih dialiri Kali Pesanggrahan. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama kader dan petinggi PDIP menebar benih ikan di Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama kader dan petinggi PDIP menebar benih ikan di Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana. (ist)

Di sana, Hasto bersama sejumlah kader PDIP termasuk Ketua DPC Jakarta Selatan Yuke Yurike, akan menanam bibit pohon dan menebar benih ikan. 

Namun uniknya, Hasto dan Eriko justru mendapat tugas' bersih-bersih dulu dari Babeh Idin. 

Keduanya lalu mengambil sapu lidi. Dedaunan dari pohon-pohon yang ramai di lokasi itu menjadi obyek yang dibersihkan. 

"Dulu waktu saya kecil juga sering mengerjakan hal ini," kata Hasto sambil terus menyapu mengumpulkan sampah dedaunan itu, Minggu (21/3/2021). 

Berita Rekomendasi

"Saya juga Pak Sekjen. Waktu masih saya kecil juga dapat tugas bersih-bersih dan menyapu dari bapak saya," kata Eriko Sotarduga yang tampak semangat juga mengerjakannya. 

Baca juga: Tanam Pohon di GBK, Ini Harapan PDIP

Sambil tertawa, Hasto lalu berkelakar menantang sekretaris jenderal partai politik lain untuk berlomba menyapu sampah daun di Gelora Bung Karno (GBK). 

"Saya tantang lomba kecepatan menyapu. Soalnya saya sudah biasa melakukan hal ini sejak kecil," kata Hasto sambil tertawa. Semua yang hadir turut tertawa mendengarnya. 

Sampah daun yang mereka sapu tak dibuang.

Dedaunan itu dikumpulkan di sebuah bak untuk kemudian dibusukkan dan terproses alami menjadi kompos. 

Oleh Babeh Idin, dijelaskan bahwa konsepnya adalah sustainable living. Kompos itu kemudian dimanfaatkan sebagai pupuk untuk berbagai tanaman di sana. 

"Ada kopi, porang, dan berbagai tanaman buah," kata Babe Idin. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas