Wacana Duet Prabowo-Anies di Pilpres 2024, PKS: Mas Anies Sayang Kalau Jadi Cawapres
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyayangkan jika seorang Anies hanya menjadi cawapres.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Internal Partai Gerindra mewacanakan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan maju jadi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyayangkan jika seorang Anies hanya menjadi cawapres.
"Era ke depan bagus memajukan pemimpin muda. Mas Anies sayang kalau hanya jadi cawapres," kata Mardani kepada Tribunnews.com, Selasa (23/3/2021).
Mardani menilai masih ada waktu panjang bagi Anies untuk membuktikan layak menjadi kontestan dalam perhelatan Pilpres.
Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan Kian Moncer, Kini Rajin Blusukan: ke Warung Makan hingga Tempat Ibadah
Namun, dia menilai wajar jika ada wacana memasangkan Prabowo dengan Anies.
"Tapi untuj maju capres perlu koalisi dengan banyak partai. Pak Prabowo dan Mas Anies bisa dikategorikan dalam satu rumpun," ujarnya.
Diketahui, wacana menduetkan Prabowo dengan Anies dilontarkan Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Mahesa.
"Paling bagus menurut saya Prabowo presiden, Anies wapresnya,” ungkap Desmond, Senin (22/3/2021).
Survei terbaru Anies
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei yang temuannya secara umum menyatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih suara terbanyak dari anak muda berdasarkan simulasi 17 nama yang disodorkan dalam survei.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Anda pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?".
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan dari 17 nama yang disodorkan, Anies mendapat suara tertinggi yakni 15,2 persen.
Baca juga: Suara Anak Muda di Survei Indikator: Kinerja Jokowi Tangani Pandemi hingga Anies Teratas Capres 2024
Sedangkan pada peringkat kedua, kata Burhanuddin jatuh pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 13,7 persen.
Kalau ditanya kepada anak muda 17 nama, yang paling tinggi meskipun dalam kisaran margin of error, kata Burhanuddin, secara umum tidak ada nama yang dominan.
Baca juga: Suara Anak Muda di Survei Indikator: Kinerja Jokowi Tangani Pandemi hingga Anies Teratas Capres 2024
Nama-nama yang meraih suara di bawah dua persen, kata Burhanuddin, di antaranya Erick Tohir, Tito Karnavian, Puan Maharani, Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, KH Ma'ruf Amin, Budi Gunawan, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar.
Hal tersebut disampaikannya dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/2021).
Baca juga: Survei Terbaru: TNI Jadi Institusi yang Raih Tingkat Kepecayaan Paling Tinggi dari Anak Muda
"Tetapi di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15, 2 persen. Ganjar 13,7 persen. Bedanya tidak signifikan. Ridwan Kamil 10,2 persen. Sandiaga Uno 9,8 persen. Pak Prabowo 9,5 persen, AHY 4,1 persen. Yang lain di bawah dua persen," kata Burhanuddin.
Secara umum, temuan survei tersebut juga menyatakan pemilih Presiden Joko Widodo menyebar.
Sementara, lanjut dia, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi di 2019 kemarin.
Selain itu, kata dia, berdasarkan temuan survei tersebut juga masing-masing nama memiliki kekuatan suaranya di segmen-segmen demografi tertentu.
"Misalnya di sini 22 persen etnik Jawa itu memilih Pak Ganjar Pranowo. Ada juga 10,3 persen Jawa yang memilih Sandiaga Uno. Anies cukup lumayan dapat 12,2, persen dari kalangan anak muda Jawa," kata dia.
Sementara di etnik Sunda, kata dia, Anies mendapat 15,5 persen dan Prabowo mendapat 10,3 persen.
"Tapi yang paling banyak mendapat dukungan dari anak muda etnik Sunda Ridwan Kamil 28,6 persen," kata Burhanuddin.
Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.
Survei dilakukan melalui kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi covid-19.
Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca reformasi yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.
Sampel survei sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Tidak puas dengan Jokowi
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei yang temuannya secara umum menyatakan mayoritas anak muda di DKI Jakarta tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Secara umum, apakah sejauh ini Anda sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kinerja Presiden Joko Widodo?".
Berdasarkan hasil cross tabulasi dalam survei tersebut menyatakan 61,7 persen anak muda di DKI Jakarta tidak puas.
Baca juga: Survei Maret 2021: Mayoritas Anak Muda Anggap Jokowi Bisa Menangani Pandemi Covid-19
Hanya 35,8 persen anak muda di DKI Jakarta yang menyatakan sangat puas terhadap kinerja Jokowi.
Namun tingkat kepuasan berimbang pada anak muda terutama di Sulawesi, etnis Minang, dan tingkat pendidikan SD ke bawah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/2021).
"Kalau Bapak Ibu sekalian bisa cek, kalau di cross tabulasi, anak muda di segmen mana yang cenderung tidak puas. Anak muda di DKI (Jakarta) mayoritas tidak puas," kata Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan terhadap preisden di mata anak muda (58,6 persen) dengan tingkat kepuasan presiden di mata masyarakat secara umum (57,8 persen).
Baca juga: Survei KedaiKOPI: Peran Pemerintah Masih Kurang dalam Perubahan Iklim
Berdasarkan survei tersebut 58,6 persen anak muda cukup puas dan 6,1 persen anak muda sangat puas.
Sedangkan 57,8 persen masyarakat umum secara umum cukup puas dan 5,1 persen lainnya secara umum sangat puas.
"Jadi tingkat kepuasan antara populasi umum dengan anak muda itu di kisaran 65 persen," kata Burhanuddin.
Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.
Survei dilakukan melalui kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi covid-19.
Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca reformasi yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.
Sampel survei sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Berita tentang Indikator Politik Indonesia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.