Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditpolair Baharkam Polri Gagalkan Pencurian 21,5 Ton Solar di Tuban, Modus Pelaku Diungkap

Tim gabungan Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri mengagalkan kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di daerah Tuban, Jawa Timur.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ditpolair Baharkam Polri Gagalkan Pencurian 21,5 Ton Solar di Tuban, Modus Pelaku Diungkap
ISTIMEWA/ Tribunjakarta.com
Operasi tangkap tangan pencurian BBM di perairan Tuban oleh tim Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri mengagalkan kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di daerah Tuban, Jawa Timur.

Dua dari total enam pelaku pencurian solar tersebut berhasil ditangkap, sementara empat lainnya masih buron.

Komplotan ini mencuri 21.517 liter atau 21,5 ton BBM jenis solar.

Direktur Polairud Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Yassin Kosasih mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal saat tim dari Subdit Intelair menerima informasi adanya kasus pencurian BBM di tengah laut.

Baca juga: Pertamina Ungkap Alasan Masyarakat Harus Gunakan BBM Berkualitas

Hasil penyelidikan intensif selama sekitar dua bulan, tim gabungan Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri akhirnya menangkap tangan aksi para pelaku mencuri solar dari Single Point Mooring (SPM) alias tempat bongkar muat BBM tengah laut milik PT Pertamina di perairan Tuban, Minggu (15/3/2021).

Kala itu, sekitar pukul 1.00 WIB, petugas mendapati para pelaku menjalankan aksinya dengan kapal MT Putra Harapan.

"Kami menangkap tangan para pelaku sedang melakukan kegiatan pencurian BBM jenis solar," kata Yassin di Mako Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/3/2021).

BERITA REKOMENDASI

Pada saat proses penangkapan, petugas langsung meringkus dua tersangka yang masing-masing bernama Ismail Ali dan Muhammad Taufik.

Baca juga: Dituduh Curang Saat Isi BBM, Karyawati SPBU di Tambun Dipukul Konsumen

Ismail ialah nakhoda kapal MT Putra Harapan, di mana kapal tersebut digunakan sebagai tempat penampungan BBM hasil curian.

pencurian BBM di Mako Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri
Konferensi pers ungkap kasus pencurian BBM di Mako Ditpolairud Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Sementara Taufik merupakan salah satu dari otak pencurian yang berperan mengawasi situasi.

"Sebanyak 21.517 liter (21,5 ton) BBM jenis solar didapat dari hasil pencurian terhadap pipa bawah laut milik PT Pertamina Tuban. Itu atas kesepakatan tersangka Ismail dan Taufik," kata Yassin.

Sementara itu, empat tersangka lain yang masing-masing bernama Jhonsle, Mudi, Kartawi, dan Hartono berhasil kabur saat akan ditangkap.

Mereka melarikan diri dengan cara melompat ke laut.

Modus pelaku

Menurut Brigjen Pol Yassin Kosasih modus yang dilakukan komplotan ini yaitu dengan melakukan penyedotan solar dari tempat penampungan BBM milik Pertamina Tuban ke atas kapal tanker motor Putra Harapan melalui pipa bawah laut.

Penyedotan berhasil dilakukan karena pelaku mengganti penutup selang pipa bawah laut milik Pertamina dengan penutup selang pipa hasil modifikasi para tersangka.

Terlebih dalam komplotan tersebut ada seorang pelaku yang merupakan mantan pekerja kontrak sebagai mekanik di PT Pertamina.

"Sesuai dengan apa yang mereka dapati selama bekerja di sana sehingga penutup hos ini diganti yang aslinya, diganti oleh pelaku yang mantan tenaga kontrak Jhonsle diganti lah hos yang aslinya dengan yang modifikasi," kata Yassin.

Baca juga: BPH Migas Teken Kerjasama dengan Telkom untuk Mendigitalkan Distribusi BBM

Menurut Yassin dengan digantinya hose pipa bawah laut tersebut, para pelaku bisa dengan leluasa melakukan pencurian BBM.

"Hos yang mereka buat ini dimodifikasi sehingga pada saat hos ini dibuka BBM itu otomatis keluar karena memang ada tekanan yang cukup tinggi dari dalam pipa dari dasar laut," kata Yassin.

Sementara itu, Corporate Secretari PT Pertamina Putut Adrianto, pihaknya akan mendukung upaya penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian dalam rangka mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kita akan support, kita akan dukung data maupun informasi yang diperlukan Ditpolair supaya permasalahan ini bisa terungkap sejelas-jelasnya," katanya.

Dalam kasus ini, selain mengamankan tersangka dan barang bukti 21,5 ton solar, Ditpolair Baharkam Polri pun mengamankan kapal MT Putra Harapan, satu unit selang hose single mooring, mulut pipa buatan, dan dua buah pipa selang spiral.

Para pelaku pencurian BBM ini telah dijerat dengan pasal 363 KUHP, 372 KUHP, pasal 53 UU RI nomor 22 tahun 2001 tentang migas, hingga pasal 4 juncto pasal 2 UU RI nomor 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang. (Tribunnews.com/ tribunjakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Gagalkan Pencurian 21 Ton Solar Milik Pertamina di Tuban, Ditpolair Baharkam Polri Tangkap 2 Pelaku

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas