Ditanya Soal Capres Hasil Survei, Sandiaga Uno: Saya Jeda Dulu di Politik
Pada saat ini saya jeda dulu politik. Saya fokus di tugas-tugas Kemenparekraf karena saya tidak ingin timbul kegaduhan
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno masuk ke dalam empat besar urutan teratas calon presiden pilihan anak muda di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 versi survei Indikator Politik Indonesia.
Menanggapi hal itu, Sandiaga menyebut dirinya akan fokus terlebih dahulu dengan tugasnya sebagai Menparekraf.
"Sekarang saya fokus di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan sekarang tugas saya berat sekali, ada 34 juta masyarakat kita yang terdampak secara sangat signifikan. Mereka merasakan kehilangan pekerjaan kehilangan, mata pencaharian, mereka tidak memiliki peluang untuk bangkit," ucap Sandi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Sandi mengakui dirinya tidak terlalu memikirkan kontestasi pilpres.
Dia lebih memilih untuk membantu pemerintah dalam membangkitkan gairah pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
"Pada saat ini saya jeda dulu politik. Saya fokus di tugas-tugas Kemenparekraf karena saya tidak ingin timbul kegaduhan," ujarnya.
"Masih ada waktu untuk kontestasi demokrasi dan saya yakin teman teman yang ada di sektor ekonomi kreatif ingin saya untuk fokus benar benar memprioritaskan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari saya untuk kebangkitan ekonomi kreatif," lanjutnya.
Sebelumnya Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei yang temuannya secara umum menyatakan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih suara terbanyak dari anak muda berdasarkan simulasi 17 nama yang disodorkan dalam survei.
Baca juga: Soal Peluang Prabowo Subianto Jadi Capres 2024, Jubir: Biar Takdir yang Menentukan
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Anda pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?".
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan dari 17 nama yang disodorkan, Anies mendapat suara tertinggi yakni 15,2 persen. Sedangkan pada peringkat kedua, kata Burhanuddin jatuh pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 13,7 persen.
Kalau ditanya kepada anak muda 17 nama, yang paling tinggi meskipun dalam kisaran margin of error, kata Burhanuddin, secara umum tidak ada nama yang dominan. Nama-nama yang meraih suara di bawah dua persen, kata Burhanuddin, di antaranya Erick Tohir, Tito Karnavian, Puan Maharani, Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, KH Ma'ruf Amin, Budi Gunawan, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar.
Hal tersebut disampaikannya dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/2021).
"Tetapi di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15, 2 persen. Ganjar 13,7 persen. Bedanya tidak signifikan. Ridwan Kamil 10,2 persen. Sandiaga Uno 9,8 persen. Pak Prabowo 9,5 persen, AHY 4,1 persen. Yang lain di bawah dua persen," kata Burhanuddin.
Secara umum, temuan survei tersebut juga menyatakan pemilih Presiden Joko Widodo menyebar. Sementara, lanjut dia, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi di 2019 kemarin.
Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.Survei dilakukan melalui kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi covid-19.
Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca reformasi yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun. Sampel survei sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.