Kapolri Ancam Beri Sanksi Pidana Jika Gagalkan Vaksinasi Nasional
Rinciannya, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen kemudian jatuh pada kuartal II-2020 sebesar -5,32 persen.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan akan menjatuhkan sanksi pidana bagi siapa pun yang mencoba menggagalkan program vaksinasi Covid-19 nasional yang tengah dilaksanakan pemerintah.
Menurut Listyo, program vaksinasi nasional merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Pasalnya, ekonomi negara telah semakin tertekan selama pandemi kali ini.
Ia pun menjabarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih berada di zona negatif pada 2020 lalu.
Baca juga: Jutaan Orang Pengangguran, Kapolri Ingin Ada Upaya Luar Biasa Percepatan Penanganan Covid-19
Rinciannya, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen kemudian jatuh pada kuartal II-2020 sebesar -5,32 persen.
Kemudian, kuartal III-2020 mulai membaik namun masih -3,49 persen dan kuartal IV-2020 juga mulai membaik namun masih -2,19 persen.
Baca juga: MOMEN Pertemuan Wali Kota Solo Gibran dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo
"Polri telah melakukan berbagai upaya baik yang bersifat soft maupun yang hard approach dengan menerapkan sanksi pidana terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap kegiatan tersebut atau melakukan upaya untuk menggagalkan program vaksinasi," kata Sigit dalam diskusi daring, Kamis (25/3).
Sejauh ini, pemerintah telah menargetkan adanya 1 juta orang yang divaksin setiap harinya. Dengan harapan pada tahun depan, 70 persen masyarakat telah divaksin oleh pemerintah.
Baca juga: Revisi UU ITE Tak Masuk Prolegnas 2021, Jubir Wapres Sebut SE Kapolri Ciptakan Suasana Kondusif
"Tentunya ini semua diciptakan untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd imunity bisa terwujud. Kurang lebih dari target jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta maka paling tidak vaksinasi terhadap 181 juta orang," katanya dia.
Atas dasar itu, Sigit menyampaikan peran seluruh pihak dibutuhkan untuk menyukseskan program vaksinasi nasional. Termasuk masyarakat untuk tak melakukan upaya menggagalkan vaksinasi nasional.
"Oleh karena itu, kami kepolisian bekerja sama dengan Kemenkes terus menerus melakukan upaya mendukung program vaksinasi nasional. Harapan kita dengan sinergi yang kita bangun antara masyarakat TNI dan Polri dapat mewujudkan kegiatan vaksinasi," katanya.
Bahan Baku Tiba
Sejumlah 16 juta bahan baku vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia kemarin siang. Kedatangan vaksin tahap tujuh tersebut diangkut oleh pesawat garuda dari Tiongkok.
"Secara kumulatif kita sudah punya berarti 53,5 juta bulk, vaksin," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kemarin.
Dante mengatakan 16 juta bulk vaksin tersebut dikemas dalam Sembilan envirotrainer.