Antisipasi Serangan Drone, Pusdik Kavaleri Pelajari Perang Azerbaijan-Armenia
Peperangan tersebut menjadi sorotan karena Kavaleri bisa dikalahkan dengan drone.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) tengah mempelajari perang Azerbaijan-Armenia dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi.
Komandan Pusdikkav Brigjen TNI Taufik Budi Santoso mengatakan peperangan tersebut menjadi sorotan karena kavaleri bisa dikalahkan dengan drone.
Taufik mengatakan peperangan tersebut memicu Pusdik untuk berimprovisasi menemukan anti-drone.
"Satu case yang menarik yang bisa saya angkat adalah dengan terjadinya peperangan Azerbaijan dan Armenia yang itu membuka mata kita khususnya Kavaleri, bahwa ternyata Kavaleri itu bisa dihancurkan oleh drone. Dan itu memancing kita untuk bisa berimprovisasi kira-kira anti-drone-nya itu apa," kata Taufik di Pusdikkav Padalarang Jawa Barat pada Jumat (26/3/2021).
Taufik teringat pengalamannya saat bertugas di Lebanon. Ketika itu, drone dapat diantisipasi dengan pengacak sinyal atau jammer.
Baca juga: Serda Kowad Maria Jacoba Samuel, Guru Militer Cantik Kelahiran Papua, Kuasai Meriam Gunung
Baca juga: 130 Ribu Prajurit TNI Divaksin AstraZeneca, Panglima TNI: Setelah Divaksin Bukan Berarti Kebal Virus
Baca juga: Drone Emprit Rilis Ratusan Akun Bot Twitter Menyamar Sebagai Customer Care Bank
Untuk itu, Taufik mengatakan telah berkoordinasi dengan PT LEN dan PT Pindad untuk menemukan anti-drone tersebut.
"Saya punya pengalaman ketika bertugas di Lebanon dulu ada semacam jammer, itu bisa diapakai. Tapi itu harus melalui tahapan uji coba yang panjang. Tapi saya yakin pasti ada teknologi yang bisa kita kembangkan," kata Taufik.
Baca juga: KSAD Terima Laporan Kenaikan Pangkat 16 Perwira Tinggi TNI AD
Untuk itu ia mengatakan kurikulum dan materi di Pusdikkav akan terus berubah mengikuti perkembangan zaman.
"Terus akan berubah mengikuti perkembangan zaman. Tidak mungkin kita berhenti di satu tahap sementara orang lain terus berkembang, kita tetap diam, pasti kalah," kata Taufik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.