Muhammadiyah: Apapun Motifnya, Bom di Makassar Bertentangan dengan Ajaran Agama dan Hukum Negara
Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Muti prihatin atas peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Muti prihatin atas peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Ia mengatakan tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran semua agama dan hukum negara.
"Siapapun pelakunya dan apapun motifnya tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran semua agama dan hukum negara," ujar Muti kepada Tribunnews.com, Minggu (28/3/2021).
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi berbagai isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat sebaiknya mempercayakan kepada kepolisian untuk mengusut aksi terorisme tersebut.
"Masyarakat hendaknya percaya kepada kepolisian dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri," katanya.
Baca juga: KSP: Bom Gereja Katedral Makassar Merupakan Aksi Teror ke 552 di Indonesia
Muti menyampaikan belasungkawa kepada para korban.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat dapat beribadah dengan tenang.
"Kepada kepolisian agar meningkatkan keamanan dan pengamanan fasilitas publik khususnya tempat ibadah agar peristiwa serupa tidak terjadi di tempat lainnya di seluruh tanah air," katanya.
Sebelumnya diberitakan Tribun Timur, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakan, saat ini ada 20 orang yang dirawat akibat bom Gereja Katedral, Makasar, Sulawesi Selatan.
Angka ini bertambah dari sebelumnya yang dilaporkan polisi hanya 6 korban.
Baca juga: Kisah Kosmas Adang Pengantin Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Sang Adik Ungkap Kondisinya
Kapolda menyebut selain RS Stella Maris, korban luka, ada juga yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Siloam.
"Sampai saat ini di RS Bhayangkara ada 7, Siloam 4 dan sisanya di RS lainnya. Total 20 orang," jelasnya.
"Kondisi korban ada luka berat dan sedang. Kalau yang ringan sempat diberikan pengobatan ada yang rawat jalan dia sudah pulang," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.