Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPL Diminta Sosialisasikan Aplikasi Protan untuk Tingkatkan AUTP

Petani semakin dipermudah dalam mengurus asuransi. Lewat aplikasi Protan ini, proses pendaftaran hingga klaim bisa dilakukan dengan mudah.

Editor: Content Writer
zoom-in PPL Diminta Sosialisasikan Aplikasi Protan untuk Tingkatkan AUTP
dok. Kementan
Peluncuran aplikasi Proteksi Pertanian (Protan) yang diselenggarakan di Botani Square, Bogor. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) minta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) turut mensosialisasi aplikasi Protan ke petani untuk meningkatkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Khususnya melalui kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) binaannya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (YSL) menyambut baik terobosan yang dilakukan untuk membantu petani. Menurutnya, aplikasi ini adalah terobosan dan langkah maju.

"Pertanian sudah memasuki era 4.0, artinya petani pun harus mempersiapkan diri menyambut era digital. Salah satunya untuk memanfaatkan aplikasi Protan,” kata Mentan SYL, Sabtu (27/3).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, Protan sangat membantu petani. Petani semakin dipermudah dalam mengurus asuransi. Lewat aplikasi Protan ini, proses pendaftaran hingga klaim bisa dilakukan dengan mudah.

“Bayar preminya tiap hektare (ha) hanya Rp 36.000/musim tanam. Jadi, Pemerintah masih mensubsidi Rp 144.000/ha/musim tanam. Kalau petani sudah menjadi peserta AUTP, nanti bisa melakukan klaim apabila sawahnya terkena bencana banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT),” kata Sarwo Edhy.

Menurut Sarwo Edhy, semua petani bisa memanfaatkan program AUTP ini, sehingga petani bisa nyenyak dan tidur dengan tenang kalau lahan sawahnya terkena banjir, kekeringan dan serangan hama.

“Sebab, petani yang telah menjadi peserta AUTP bisa mengajukan klaim ke PT Jasindo dengan ganti rugi Rp 6 juta/ha/musim tanam,” ujar Sarwo Edhy.

BERITA REKOMENDASI

Dikatakannya, AUTP merupakan cara Kementan untuk melindungi usaha tani agar petani masih bisa melanjutkan usahanya ketika terkena bencana banjir, kekeringan atau serangan OPT.

“Kami harapkan semua petani padi bisa mendaftar sebagai anggota AUTP. Penyuluh bisa menjelaskan ke petani harga preminya murah dan sangat bermanfaat,” ujarnya.

AUTP saat ini tak hanya diperuntukkan bagi petani yang lahan sawahnya berada di kawasan rawan bencana dan serangan OPT. Akan tetapi, AUTP juga dikembangkan untuk petani yang lahan sawahnya aman dari bencana. Sebab, yang namanya bencana atau serangan OPT tak bisa diduga.

Awal tahun 2021, PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo bersama Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan aplikasi Proteksi Pertanian (Protan) bagi petani dan peternak di seluruh Indonesia. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat mobile android.

"Untuk mekanisme kerjanya, petugas yang sudah terdaftar di aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP) dapat langsung login ke aplikasi Protan dengan menggunakan user SIAP. Kemudian petugas dapat langsung memasukan nomor polis poktan untuk melakukan proses pelaporan klaim. Untuk selanjutnya setelah pelaporan klaim dikirim via Protan, petugas dapat melihat progres laporan klaim dari status klaim yang ada di aplikasi Protan," kata Head of Agri Jasindo, Yeni Fauziah.


Yeni mengungkapkan, aplikasi Protan telah tersebar di beberapa provinsi antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bandar Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah .Adapun Protan memiliki ragam keuntungan, seperti petugas dapat langsung melaporkan langsung dari lahan yang mengalami kegagalan panen.

"Banyak keuntungan dari aplikasi Protan. Petugas dapat mengukur luasahan lahan menggunakan tools pengukuran menggunakan polygon di dalam aplikasi, lalu petugas dapat melihat progres status klaim," kata Yeni.

Namun dari banyaknya keuntungan aplikasi Protan, aplikasi ini memliki kendala. Beberapa lahan sawah yang ada di lapangan belum terjangkau sinyal. Sehingga petugas kesulitan langsung melaporkan dari Protan. Yeni menerangkan ada opsi ketika tidak ada sinyal di lapangan. Petugas dapat melaporkan klaim via aplikasi SIAP.

Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menargetkan aplikasi Protan dapat tersosialisasi dengan baik kepada petugas-petugas di seluruh wilayah yang mendapatkan subsidi asuransi dari Kementerian Pertanian.

"Jasindo melalui kantor-kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dari bulan Januari sudah mulai aktif melakukan sosialisasi serta langsung menunjukan penggunaan aplikasi Protan ke lahan yang mengalami gagal panen," ucap Yeni.

Yeni berharap petugas dimudahkan dalam melakukan pelaporan klaim, pengiriman data, monitoring data, status klaim secara realtime tanpa harus membuka website SIAP atau bertanya langsung ke Jasindo. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas