Sosok Mayjen Andi Sumangerukka, Jenderal Bersahaja yang Punya Jiwa Sosial Tinggi
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Saat menjalani pendidikan militer.
Editor: Hasanudin Aco
Launching ASR itu dibarengi pelaksanakan bakti sosial berupa penyerahan 10 ribu paket sembako secara serentak kepada masyarakat di seluruh Satkowil Kodam XIV/Hasanuddin secara door to door.
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987. Saat menjalani pendidikan militer, Ia mengambil kualifikasi kecabangan artileri pertahanan udara.
Meski menjadi pimpinan di tiga provinsi, dalam setiap kunjungan kerjanya sebagai Panglima Kodam XIV/ Hasanuddin, Ia selalu terlihat sederhana dan tidak ingin disambut meriah.
Ada cerita unik saat dalam kunjungan kerjanya sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara beberapa waktu silam.
Ketika itu, sejam sebelum kedatangannya, sejumlah Prajurit TNI dan Pejabat pemerintahan serta para kerabatnya terlihat beriringan menggunakan mobil yang dikawal Patroli Polisi Militer menuju Lokasi pendaratan Helikopter yang di tumpanginya.
Melihat penjemputan yang terlalu “berlebihan” dari udara, Andi Sumangerukka lantas meminta pilot untuk melakukan pendaratan di tempat berbeda yang cukup jauh dari lokasi yang sudah ditentukan.
Padahal, semua rombongan sudah berkumpul dan siap menyambutnya. Setelah menunggu hampir sejam, helikopter tak kunjung mendarat, rombongan yang menjemput panik, entah apa yang terjadi sehingga helikopter tiba-tiba menghilang.
Tiba-tiba, telpon genggam salah satu penjemput berdering, ternyata panggilan telpon dari ajudan Andi Sumangerukka.
Setelah berbincang, ternyata ajudan Andi Sumangerukka memberitahukan bahwa Jenderal sudah mendarat dengan selamat dan tengah menikmati hidangan makan siang di Metro Resto, salah satu restoran di Kota Baubau.
Mendengar kabar itu, seluruh rombongan kemudian menuju Metro Resto.
Alhasil, rundown acara yang sudah di siapkan pun “berantakan”, acara pengalungan bunga, tari-tarian dan lain-lain sebagai bentuk penghormatan bagi para pejabat batal.
Setelah semua rombongan tiba di Metro Resto, dari kejauhan Andi Sumangerukka tertawa terbahak melihat kepanikan penjemput sembari menyantap hidangan khas Sulawesi Tenggara di meja makan.
Hal-hal seperti ini terkadang yang membuat Andi Sumangerukka sangat dikagumi.
Baik oleh rakyat maupun para prajuritnya. Bintang Dua yang melekat dipundaknya tidak membuat dirinya jumawa, bahkan dia mampu dekat dengan bawahannya tanpa memandang pangkat dan jabatan.