Aspeksindo Ingin Sektor Kelautan Turut Jadi Perhatian Pemerintah Pusat Seperti Sektor Pertanian
Aspeksindo mendorong sektor kelautan dan perikanan menjadi perhatian pemerintah pusat sebagaimana sektor pertanian.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) mendorong sektor kelautan dan perikanan menjadi perhatian pemerintah pusat sebagaimana sektor pertanian.
Ketua Umum Aspeksindo, Abdul Gafur Masud mengingatkan negara Indonesia adalah negara maritim yang terdiri dari kepulauan dan pesisir.
Namun, beberapa peraturan atau kebijakan antara pemerintah daerah dan pusat terkadang berbenturan.
Baca juga: Ketua DPD RI Sampaikan Sembilan Substansi RUU Daerah Kepulauan di Rakornas Aspeksindo
Misalnya terkait batas wilayah pesisir yang kewenangannya saat ini diberikan kepada Pemerintah Provinsi.
"Kebijakan daerah dan pusat terkadang terbentur dengan undang-undang batas wilayah. Padahal obornya harus menyala dari desa-desa," kata Abdul Gofur di Rakornas Aspeksindo, Rabu (31/3/2021).
Abdul Gofur mengatakan bupati dan walikota yang tergabung dalam Aspeksindo meminta 0 hingga 4 mill wewenang tersebut dikembalikan lagi kepada pemerintah daerah.
Baca juga: Ketua Umum Aspeksindo Dorong Peningkatan Teknologi Bagi Nelayan Indonesia
Karena masyarakat pada umumnya akan menyampaikan keluh kesah kepada pemerintah daerah ketimbang pemerintah provinsi.
"Nelayan-nelayan ngadunya ke daerah, itu yang menjadi masalah. Kita harus selesaikan ini," ujarnya.
Bupati Penajam Paser Utara tersebut mengatakan kesejahteraan nelayan juga harus turut mendapat perhatian pemerintah pusat, karena rata-rata ekonomi nelayan RI dibawah garis kemiskinan, apalagi mereka yang tinggal didaerah terpencil.
Misalnya dengan meningkatkan kompetensi nelayan maupun bantuan penganggaran peningkatan kapasitas kapal.
Baca juga: Ketua DPD RI Sampaikan 9 Substansi RUU Daerah Kepulauan Saat Seminar Nasional Aspeksindo
Termasuk pengetahuan untuk menjaga kelestarian alam, seperti tidak boleh merusak terumbu karang, atau menggunakan bom untuk mencari ikan.
Ia merasa prihatin, masih banyak nelayan Indonesia yang menggunakan kapal kayu tradisional untuk mencari ikan. Padahal nelayan sejumlah negara tetangga telah tersentuh teknologi.
"Seandainya ada penganggaran dan pembinaan terhadap masyarakat nelayan untuk mengupgrade teknologi tersebut, yang akan diuntungkan pertama adalah ekonomi masyarakat kita, kemudian akan menjadi keuntungan kita. Daerah untung pasti negara juga untung," ujarnya.
Aspeksindo juga terus mendorong RUU Kepulauan di DPR RI tentang kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan.
"RUU Prolegnas sudah dibahas dan dalam waktu dekat sudah ditetapkan, semoga menjadi manfaat yang baik bagi bangsa Indonesia," ujarnya.