Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Teror Berlanjut, Legislator PKB Bicara Sinergi Polri dan Masyarakat Jadi Kunci Pencegahan

Sinergi aparat Polri dan masyarakat diyakini menjadi kunci pencegahan serangan teror susulan setelah di Makassar dan Jakarta.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Serangan Teror Berlanjut, Legislator PKB Bicara Sinergi Polri dan Masyarakat Jadi Kunci Pencegahan
Tribunnews/Herudin
Pasukan Brimob Polri melakukan penyisiran dan penjagaan ketat usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rentetan serangan teroris dalam beberapa hari terakhir menuntut kewaspadaan semua pihak.

Sinergi aparat Polri dan masyarakat akan menjadi kunci pencegahan serangan susulan.

“Kami tentu sangat terkejut dengan rentetan serangan teroris ini meskipun dari pola sudah bisa diduga. Namun kita semua harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan terutama mendorong sinergisitas aparat keamanan dengan masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap serangan susulan dari para teroris,” kata Anggota Komisi III DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Ketua Fraksi PKB DPR RI itu menjelaskan, persoalan penanggulangan terorisme di Indonesia ini merupakan tanggungjawab dari semua anak bangsa.

Baca juga: Mabes Polri Diserang Teroris Perempuan, Kapolri dan Anies Perintahkan Ini, Paspampres Siaga 24 Jam

Menurutnya aparat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 Mabes Polri, hingga personel TNI merupakan benteng terakhir dalam upaya pencegahan terorisme.

Sementara elemen masyarakat baik di semua tingkatan merupakan garda terdepan untuk mencegah bibit tumbuhnya terorisme.

"Aksi serangan teroris seperti bom bunuh diri di Gereja Katedral maupun serangan ke Mabes Polri hari ini hanya muara dari proses indoktrinisasi para pentolan teroris yang secara teroganisir para eksekutor di lapangan. Di sinilah pentingnya masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap penyebaran nilai atau paham yang mengarah pada radikalisme dan terorisme,” katanya.

Berita Rekomendasi

Cucun menegaskan munculnya paham terorisme tidak bisa dilepaskan dari kesalahpahaman pelaku dalam memaknai ajaran agama.

Mereka rata-rata memaknai ajaran agama dengan tafsir kekerasan yang kaku dan intoleran.

“Oleh karena itu kita semua perlu bersama-sama mengembangkan ajaran agama yang mengedepakan prinsip wasathiyah sehingga tidak mudah mengkafirkan dan menghalalkan darah orang lain,” ucapnya.

Pasukan Brimob Polri melakukan penyisiran dan penjagaan ketat usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Tribunnews/Herudin
Pasukan Brimob Polri melakukan penyisiran dan penjagaan ketat usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Cucun pun berharap masyarakat tetap tenang atas teror dari para teroris yang terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir.

Dirinya yakin jika aparat Densus 88 Mabes Polri maupun BNPT  bisa mengusut tuntas jaringan yang bermain dan menangkap aktor intelektual dari serangan teror beberapa hari terakhir.

“Terbukti satu hari setelah kejadian bom bunuh diri Makassar, beberapa calon terduga teroris mampu dilacak keberadaanya dan ditangkap dengan barang bukti bom high exspolosive baik dari Kabupaten Bekasi maupun Condet Jakarta Timur. Kami minta masyarakat tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanggulangan terorisme ini kepada pihak berwajib,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas