PLN Gerak Cepat Amankan Kelistrikan Terdampak Cuaca Ekstrem di NTT
PLN gerak cepat melakukan pemulihan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim, banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - PLN gerak cepat melakukan pemulihan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim, banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hingga, Minggu (4/4) malam, total 4.885 gardu atau sebanyak 82 persen gardu terdampak cuaca ekstrim kembali menyala. Lebih dari 643 ribu pelanggan kini dapat menikmati aliran listrik PLN kembali.
"Petugas kami terus bersiaga untuk mengamankan aliran listrik dan melakukan pemulihan listrik, khususnya di lokasi terdampak banjir atau longsor," tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.
Baca juga: 27 Warga Masih Hilang Akibat Banjir Bandang di Flores Timur
Baca juga: Lembata Diterjang Banjir Bandang, Seret Batu Besar dan Kayu, Korban Tewas Ditemukan di Tepi Pantai
Demi keselamatan dan keamanan warga, sebelumnya PLN mengamankan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim, banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, Minggu (4/4) dinihari.
"Aliran listrik di lokasi banjir dan longsor untuk sementara kami hentikan demi keselamatan warga," ujar Agustinus Jatmiko.
Hingga saat ini, PLN masih melakukan perbaikan gardu yang terdampak banjir dan longsor. PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.
"Tim kami masih terus bekerja di lapangan, melakukan pendataan di lapangan, sejauh apa kerusakan yang terjadi dan tentunya segera melakukan pemulihan. Sinyal telekomunikasi di lokasi pun sulit," tambah Agustinus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan.
"Melihat apa yang disampaikan BMKG tentu kami terus bersiaga dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kelistrikan di sekitar," ucap Agustinus.
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.
Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Sebelumnya, Cuaca ekstrem dan dampak terhadap bencana Hidrometeorologii yang ditimbulkan yaitu banjir menerpa warga RT 24, 25 dan 26 Kelurahan Naikoten I.
Banjir terparah terjadi di RT 24 dan 25, dengan tinggi air hingga pinggang orang dewasa untuk RT 25.