Presiden Minta BNPB Segera Data Lokasi Pengungsian Bencana NTB dan NTT
Presiden juga mengingatkan BNPB untuk memastikan kebersihan dan sanitasi di lokasi pengungsian. Terutama ketersediaan MCK dan air bersih.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
![Presiden Minta BNPB Segera Data Lokasi Pengungsian Bencana NTB dan NTT](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/banjir-yang-memporakporandakan-rumah-warga-di-waiwerang.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada jajarannya untuk memastikan kebutuhan dasar para korban terdampak bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terpenuhi.
Karena kata Presiden sampai hari kemarin, bantuan yang dikirimkan belum sampai ke lokasi bencana.
"Segera tangani dan penuhi kebutuhan para pengungsi meskipun saya tahu hari Minggu sudah beberapa di kirim ke NTT, NTB, tetapi karena cuaca yang sangat ekstrem bantuan itu belum bisa masuk ke lokasi sampai Kemarin saya lihat," kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan bencana di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (6/4/2021).
Presiden memerintahkan Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo untuk mendata tempat pengungsian warga yang menjadi korban bencana di NTB dan NTT.
Presiden meminta BNPB pastikan tempat pengungsian tersebut layak dan bantuan sampai ke lokasi pengungsian.
Baca juga: Bagian Tubuh Korban Banjir yang Ditemukan Warga Flotim Dimakamkan Tanpa Diketahui Identitasnya
Baca juga: Aksi Heroik Pria Adonara Selamatkan Keluarga & Tetangga saat Banjir Bandang, Kini Nasibnya Misterius
Baca juga: Tangis Keluarga di Depan Janazah Korban Banjir Bandang Adonara
"Logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi," katanya.
Presiden juga mengingatkan BNPB untuk memastikan kebersihan dan sanitasi di lokasi pengungsian. Terutama ketersediaan MCK dan air bersih.
"Juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak," pungkas Presiden.
Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, siklon tropis Seroja ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT.
Ada pun wilayah yang terdampak antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Raditya juga menyebutkan, bahwa ada total 128 warga yang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
"Total warga meninggal dunia berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12," kata Raditya dalam keterangan pers resmi BNPB, Selasa (6/4/2021).
Selain itu, ia juga mengupdate data terkait total korban hilang yang mencapai mencapai 72 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.