Survei SMRC: 7,1 Persen Masyarakat Selalu Takut Bicara Politik
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei sikap publik nasional terhadap Hizbut Thahir Indonesia (HTI) dan FPI.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei sikap publik nasional terhadap Hizbut Thahir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).
Berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan dan diupdate terakhir pada 28 Februari-8 Maret 2021 ini, responden ditanyakan perihal takut bicara politik, penangkapan, berorganisasi, dan melaksanakan agama.
Baca juga: Survei SMRC: 79 Persen Setuju Pelarangan HTI dan 59 Persen Setuju Pembubaran FPI
Terkait takut bicara politik, berdasar survei SMRC menunjukan ada sekitar 7,1 persen warga yang menilai sekarang masyarakat selalu takut berbicara tentang masalah politik.
Lalu, yang menilai sering 32.1 persen, jarang 33.3 persen, tidak pernah 20.2 persen, dan ada 7.2 persen yang tidak menjawab.
"Total yang menjawab selalu atau sering sekitar 39 persen," kata Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad dalam rilis virtual, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Survei SMRC: Warga Muslim Terbelah Dalam Menilai Peristiwa Bentrokan Anggota FPI dengan Polisi
Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 1.220 responden dan margin of error sebesar kurang lebih 3,07 persen.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang sudah dilatih.
Wawancara lapangan sendiri berlangsung antara 28 Februari hingga 8 Maret 2021.