Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Bencana di NTT: Adonara & Lembata Berdampak Paling Parah, Bangunan Rusak Berat Capai 500 Unit

Berikut update data bencana di NTT, dua daerah berdampak paling parah yakni Adonara dan Lembata. Sejumlah bangunan rusak berat capai 500 unit.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in UPDATE Bencana di NTT: Adonara & Lembata Berdampak Paling Parah, Bangunan Rusak Berat Capai 500 Unit
Istimewa
ILUSTRASI - Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. - Berikut update data bencana di NTT, dua daerah berdampak paling parah yakni Adonara dan Lembata. Sejumlah bangunan rusak berat capai 500 unit. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Doni Monardo ungkapkan update data soal dampak bencana yang melanda pulau Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun kawasan NTT yang terdampak paling parah, yakni pulau Adonara dan Kabupaten Lembata.

"Dampak paling parah yang pertama adalah Adonara dan Lembata," ungkap Doni dikutip dari siaran pers YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Data terkini, Doni menyampaikan, sejumlah 500 unit bangunan yang mengalami rusak berat.

"Bangunan yang rusak berat, baik dari Alor kemudian Lembata dan Adonara."

"Total jumlahnya mendekati 500 unit," terang Doni.

Baca juga: Presiden Perintahkan Menteri Basuki Segera Bangun Jembatan yang Putus akibat Bencana di NTB dan NTT

Baca juga: BMKG Buat Grup WA Pengungsi Korban Banjir NTT, Infokan Perkembangan Cuaca dan Peringatan Dini

Lebih lanjut, ia menerangkan lebih spesifik terkait data kerusakan bangunan di Lembata.

Berita Rekomendasi

Di Lembata, sekitar 224 unit bangunan rusak berat, lalu yang mengalami rusak sedang ada 15 unit.

Sementara, bangunan yang mengalami rusak ringa sekitar 25 unit.

Doni menyampaikan, pada kawasa Lembata ini, terdapat 2 desa mengalami dampak paling berat.

Tepatnya, desa yang berada di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok.

Berikut update data bencana di NTT, Kepala BNPB Doni Monardo ungkap ada dua daerah berdampak paling parah yakni Adonara dan Lembata. Sejumlah bangunan rusak berat capai 500 unit.
Berikut update data bencana di NTT, Kepala BNPB Doni Monardo ungkap ada dua daerah berdampak paling parah yakni Adonara dan Lembata. Sejumlah bangunan rusak berat capai 500 unit. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Presiden Minta BNPB Segera Data Lokasi Pengungsian Bencana NTB dan NTT

Baca juga: Potret Kepala BNPB Doni Monardo Tinjau Bencana Banjir Bandang NTT

"Dua desa itu menjadi terdampak paling besar ada di kaki Gunung Ile Lewotolok."

"Harusnya pemerintah daerah sudah merencanakan relokasi warga di sana, namun karena badai siklon ini, berdampak paling banyak," jelas Kepala BNPB itu.

Data Jumlah Korban 

Adapun jumlah korban yang meninggal dunia saat ini ada 81 orang.

Sementara itu, ada 103 orang yang masih dalam pencarian.

Akan tetapi, Doni menyampaikan, data ini masih fluktuatif dimana angkanya bisa saha berubah-ubah setiap waktu.

"Untuk data korban masih fluktuatif, data yang dihimpun dari pemerintah daerah dari Kabupaten/Kota dan Provinsi dan TNI-Polri."

"Kemungkinan ada perubahan setiap waktu," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Minta Menkes Perbanyak Tempat Pelayanan Kesehatan di Lokasi Bencana NTB dan NTT

Baca juga: Bantu Logistik, Satuan Brimob Siap Kirim Mobil Dapur Umum ke NTT 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (tiga dari kiri) tiba di Bandar Udara Wunopito untuk melakukan peninjauan banjir bandang di Lembata, Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/2021).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (tiga dari kiri) tiba di Bandar Udara Wunopito untuk melakukan peninjauan banjir bandang di Lembata, Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/2021). (BNPB)

Helikopter Disiapkan

Saat ini,  BNPB pun telah menyiapkan sejumlah helikopter.

Helikopter ini nantinya akan digunakan untuk mobilisasi logistik bantuan.

"Heli ini akan digunakan untuk di Lembata, kemudian di Larantuka dan Adonara."

"Dan nantinya untuk mobilisasi logistik dari Kupang ke Malaka, termasuk ke Alor,' ujarnya.

Selain itu, sebuah kargo pesawat untuk membantu distribusi logistik.

Baca artikel lain terkait Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

(Tribunnews.com/Shella)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas