Pemerintah Diminta Jangan Lemah soal Diplomasi Haji
Otoritas Arab Saudi belum memastikan penyelenggaraan ibadah Haji 2021 di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini otoritas Arab Saudi belum memastikan penyelenggaraan ibadah Haji 2021 di tengah pandemi Covid-19.
Kendati demikian, pemerintah tidak boleh lemah berdiplomasi Haji dengan Kerajaan Saudi.
Sebab, selama ini Indonesia merupakan negara pengirim jemaah Haji terbanyak di dunia.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dalam diskusi di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (9/4/2021).
"Nanti kecanggihan pemerintah Indonesia sebagai negara pengirim jemaah Haji terbesar, yang kurang lebih 231 ribu ini. Masa iya berhadapan dengan pemerintah Arab Saudi lemah, ini jangan sampai," kata Jazilul.
Baca juga: Soal Dana Haji untuk Investasi, Maruf Minta BPKH Tingkatkan Kerja Sama Berskala Internasional
Baca juga: Wamenag: Kepastian Haji 2021, Hanya Allah dan Raja Arab yang Tahu
Menurut isu yang didapat Jazilul, jika penyelenggaraan Haji digelar tahun 2021 ini, Indonesia mendapatkan jatah 10 persen kuota jemaah Haji.
Jazilul menegaskan, urusan Haji ini adalah urusan diplomasi, termasuk kuota jemaah.
"Tentu MPR akan mendukung dan pemerintah kami juga harus melakukan lobi tingkat tinggi. Supaya tahun ini jangan libur terus, kalau libur terus ini mesti rakyat dirugikan," ujarnya.